Malang, Suaragong.com – Di tengah ketatnya persaingan pasar, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia mulai mengadopsi teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan (AI). Pemanfaatan AI dalam digital marketing membuka peluang besar bagi UMKM untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas strategi pemasaran mereka.
XL Axiata, melalui program CSR Pesantren Digital, menyelenggarakan serangkaian kegiatan Kelas Literasi Digital dengan fokus pada topik Digital Marketing dan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan. Kegiatan ini ditujukan bagi penerima manfaat di Pesantren Tholabie, Malang, yang bekerja sama dengan mitra kolaborasi seperti Komunitas Bloggercrony Indonesia dan BenihBaik.com.
Pelatihan Literasi Digital yang dihadiri oleh sekitar 20 peserta berlangsung pada 29 September dan 6 Oktober 2024 di Pesantren Tholabie, Kota Malang. Kegiatan ini berhasil menarik perhatian peserta, yang terlihat aktif berdiskusi sambil menikmati hidangan yang disajikan.
Pada hari pertama pelatihan, Farida, Co-Founder & CRO Narasio Data, memberikan materi mengenai Pemanfaatan AI dalam Digital Marketing. Dengan semangat dan antusias, ia menjelaskan berbagai cara untuk menggunakan alat pemasaran berbasis AI, termasuk analisis data pelanggan, pembuatan konten otomatis, dan strategi iklan yang lebih tepat sasaran.
Menurut Farida, “Salah satu peran AI adalah dalam analisis data pelanggan. Dengan kemampuan untuk menganalisis perilaku dan preferensi pelanggan, AI membantu UMKM memahami kebutuhan pasar dengan lebih baik.” Hal ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan penawaran dan kampanye pemasaran sesuai dengan keinginan pelanggan, yang tentunya meningkatkan peluang konversi.
Baca juga : Unik, Kue Putu Menjadi Jajan Terlaris di Pasar Klojen
AI juga memudahkan segmentasi pasar, personalisasi konten, serta optimasi iklan dan kampanye digital. Melalui otomatisasi pemasaran, berbagai aspek seperti pengiriman email dan pengelolaan media sosial dapat dilakukan dengan lebih efisien, menghemat waktu dan sumber daya.
Peserta pelatihan semakin antusias ketika mereka mendapatkan kesempatan untuk praktik langsung dalam membuat website dan menyusun contoh presentasi menggunakan AI.
Pada hari kedua, sesi pelatihan dipimpin oleh Tyas Windarti, seorang Trainer & Mentor Bisnis UMKM sekaligus pendiri Resellerrun Official. Ia mengangkat tema tentang Literasi Digital untuk Pelaku UMKM.
Literasi digital, seperti yang kita ketahui, mencakup keterampilan dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk berbagai keperluan, termasuk pemasaran, manajemen, dan interaksi dengan pelanggan. Tyas menekankan pentingnya keterampilan ini bagi pelaku UMKM dalam menghadapi perkembangan zaman dan memaksimalkan potensi bisnis mereka.
Banyak pelaku UMKM yang masih belum sepenuhnya memahami manfaat dari platform online, termasuk media sosial, e-commerce, dan alat analitik. Tyas berharap para peserta pelatihan dari Pesantren Tholabie dapat menguasai teknologi digital. “Dengan memanfaatkan teknologi digital, kita bisa menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan,” ujarnya. Ia juga mendorong para peserta untuk lebih aktif mencari peluang baru di luar sana.
Pesantren Tholabie Malang dipilih sebagai lokasi pelatihan karena fokusnya pada pengembangan keterampilan hidup bagi santri. Pengasuh Pesantren Tholabie, Ust. Nuril Asyuri, menjelaskan, “Di pesantren ini, kami mengembangkan sistem pertanian terpadu yang mencakup pertanian, perikanan, dan peternakan berbasis zero waste, meskipun masih dilakukan secara konvensional.” Ia menambahkan, “Dengan adanya program dari XL, kami sangat terbantu untuk melakukan digitalisasi.”
Peningkatan literasi digital di kalangan UMKM diharapkan dapat membawa dampak positif tidak hanya dalam meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membuka akses ke pasar yang lebih luas. Dengan menguasai teknologi digital, UMKM dapat menarik lebih banyak pelanggan, meningkatkan penjualan, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga : Dukungan Iwan Kurniawan untuk UMKM di Inacraft 2024
Ust. Nuril juga menyampaikan harapannya agar kegiatan semacam ini dapat diadakan secara berkelanjutan. “Pelatihan AI untuk Digital Marketing ini sangat menarik. Kami mendapatkan banyak inspirasi dan motivasi, serta berbagai keterampilan baru yang bisa dipelajari. Semoga program seperti ini memiliki tindak lanjut, sehingga kami bisa menerapkannya di Pesantren Tholabie dan menjadi model bagi pesantren lainnya.”
Dengan dukungan yang tepat, UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh dan bersaing di tingkat global. Literasi digital menjadi langkah awal yang sangat penting untuk mewujudkan potensi ini. (acs)