MALANG, SUARAGONG.COM – Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, kembali menunjukkan langkah cepat dalam menindaklanjuti permasalahan perbaikan sekolah yang dihadapi Kota Malang. Kali ini terkait kondisi gedung-gedung sekolah yang memerlukan perbaikan segera. Kunjungan Iwan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang pada Rabu, 28 Agustus 2024, membuka mata semua pihak tentang kondisi sejumlah gedung sekolah yang butuh perhatian serius.
Selama kunjungannya, Iwan mendapatkan laporan mengenai kondisi 51 gedung sekolah dasar dan 13 sekolah menengah pertama yang mengalami kerusakan. Kondisi ini bervariasi dari kerusakan berat, sedang, hingga ringan. Melihat situasi ini, Iwan Kurniawan tidak tinggal diam. Hanya berselang seminggu, pada Rabu, 4 September 2024, ia langsung menggelar rapat teknis untuk mematangkan rencana perbaikan gedung sekolah tersebut.
Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pejabat penting, seperti Asisten Administrasi Pemerintahan, Asisten Administrasi Pembangunan, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPRPKP), serta Kepala Disdikbud Kota Malang. Dalam rapat itu, Iwan menegaskan bahwa perbaikan gedung sekolah merupakan prioritas yang harus segera dilaksanakan untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan di Kota Malang.
“Sarana dan prasarana yang memadai adalah salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, perbaikan ini menjadi kebutuhan mendesak yang harus segera dilakukan.” Ujar Iwan dengan tegas.
Baca juga: Pj Walikota Iwan Kurniawan Dorong Akselerasi Revitalisasi Alun-Alun Merdeka
Perbaikan Gedung Sekolah Perlu Perhitungan yang Matang
Namun, Iwan juga menyadari bahwa perbaikan gedung sekolah tidak bisa dilakukan begitu saja tanpa perhitungan yang matang. Terutama terkait anggaran. Ia menjelaskan bahwa proyek ini memerlukan dana besar, sehingga selain mengandalkan anggaran dari APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD tahun 2025, Pemkot Malang juga akan berusaha mendapatkan dukungan dari perusahaan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (TSP).
“Saya paham bahwa ini membutuhkan biaya yang sangat besar, tapi kita akan upayakan dana dari berbagai sumber, termasuk melalui TSP dari perusahaan-perusahaan di Kota Malang.” Lanjutnya.
Untuk mempercepat proses perbaikan, Iwan meminta Kepala Disdikbud untuk segera menentukan skala prioritas dan memetakan kondisi eksisting gedung sekolah yang mengalami kerusakan. Bersama dengan Kepala Dinas PUPRPKP, ia berharap rencana perbaikan ini dapat segera disusun dengan mempertimbangkan anggaran yang tersedia.
“Saya instruksikan agar Pak Kadisdikbud segera merekam kondisi eksisting gedung sekolah yang rusak dan menentukan mana yang menjadi prioritas. Pak Kadis PUPRPKP juga harus membantu dalam menyiapkan anggaran yang diperlukan.” Jelas Iwan.
Koordinasi dengan Perusahaan Melalui TSP
Terkait kontribusi dari perusahaan melalui program TSP, Iwan Kurniawan berencana akan berkomunikasi lebih lanjut dengan Kepala Bappeda untuk menjadwalkan pertemuan dengan para perusahaan di Kota Malang. Ia berharap bahwa partisipasi perusahaan dalam program ini dapat membantu mempercepat perbaikan gedung sekolah yang rusak.
“Kami sudah mulai membahas hal ini dengan beberapa perusahaan. Saya akan terus berkoordinasi dengan Kepala Bappeda untuk mengatur jadwal pertemuan agar kontribusi mereka bisa dimaksimalkan.” Tambahnya.
Sebagai penutup, Iwan menegaskan bahwa ia ingin proyek perbaikan gedung sekolah ini bisa terealisasi pada awal tahun 2025. Ia juga mengingatkan bahwa permasalahan administratif jangan sampai menjadi penghambat dalam menjalankan program yang penting ini.
“Program ini penting, dan saya tidak ingin hanya karena urusan administratif, perbaikan sekolah-sekolah ini terhambat. Ini adalah amanat yang harus kita jalankan sesuai undang-undang.” Tutupnya dengan penuh keyakinan.
Dengan komitmen dan langkah cepat dari Iwan Kurniawan, diharapkan perbaikan gedung sekolah di Kota Malang bisa berjalan lancar dan meningkatkan kualitas pendidikan di masa mendatang. (Prokopim/rfr)