MALANG, SUARAGONG.COM – Mimbar akademik dengan tajuk “Sinergi Pembangunan Malang Raya” yang digelar di Auditorium Universitas Brawijaya (UB) pada 1 November 2024, berhasil mencuri perhatian warga Kota Malang. Pasalnya acara mimbar akademik ini dihadiri oleh calon kepala daerah se Malang Raya. Mulai dari Kabupaten Malang, Kota Malang, hingga Kota Batu. Sehingga dalam kesempatan tersebut warga Malang Raya dapat menyimak diskusi antar paslon terkait dengan sinergitas Malang Raya. Serta solusi untuk mengatasi adanya ego sektoral pada masing-masing daerah di Malang Raya.
Calon kepala daerah dari Kabupaten Malang dihadiri oleh Sanusi (Calon Bupati Kabupaten Malang no urut 1) tanpa didampingi wakilnya. Serta Dr. Umar (Calon Wakil Bupati Kabupaten Malang no urut 2) tanpa didampingi Abah Gun sebagai calon Bupati Kabupaten Malang.
Sedangkan calon kepala daerah dari Kota Malang dihadiri oleh paslon WALI, paslon Sam HC-Ganis, dan paslon ABADI. Serta calon kepala daerah Kota Batu yang dihadiri oleh paslon NH, dan paslon KRIDA.
Dalam acara tersebut Sam HC memberi komentar terkait pelaksanaan mimbar akademik tersebut.
“Pesertanya banyak yang tidak siap, bagaimana programnya itu disinergikan ke Malang Raya. Kalau basisnya program kan ada tiga, ekonomi, ekologi, sosial budaya. Ini kalau bikin program seorang wali kota pasti ada. Nah selain untuk internal kotanya atau kabupatennya ini juga harus disinergikan dengan daerah samping. Nah ini yang tidak siap.” Ungkap Sam HC.
Sam HC menyampaikan bahwa peserta dalam acara tersebut bisa jadi karena kurang persiapan. Sehingga dalam berdiskusi jadi kurang tajam.
“Bisa jadi kurang persiapan. Sehingga diskusinya tidak tajam.” Tambahnya.
Baca juga: Program Sam HC: Gampang Kerjoan dan Kuliah Gratis
Apresiasi Sam HC
Meskipun saat pelaksanaan acara tersebut masih perlu banyak masukan, Sam HC memberi apresiasi pada acara tersebut. Karena dengan adanya acara tersebut antara paslon satu dan lainnya bisa saling berdiskusi untuk membangun sinergi di Malang Raya.
“Tapi saya mengapresiasi acara hari ini. Namun banyak yang harus diperbaiki.” Kata Sam HC.
Dilaksanakannya acara mimbar akademik ini, Sam HC menyampaikan harapannya. Yang mana dirinya berharap agar pihak UB bisa menjadi kontrol atas komitmen dari Pakta Sinergitas yang telah ditandatangani bersama.
“Kan sudah ditandatangani komitmen, nah itu UB harus bisa mengontrol. Nanti kalau sudah jadi harus dilaksanakan. Harus ada tekanan dari lembaga pendidikan.” Tambahnya.
Sam HC juga menanggapi terkait adanya ego sektoral jika kepala daerah tidak berada di satu partai yang sama dengan kepala daerah tetangga. Oleh karena itu peran sentral Bakorwil dan Gubernur sangat penting menurut Sam HC.
“Karena di Malang dan di daerah lain ada ego sektoral. Kalau wali kotanya ngga satu partai (misalnya) itu bermasalah dengan kabupaten. Atau apa untungnya bersinergi dengan daerah lain. Nah, itu peran sentral seorang Bakorwil dan Gubernur untuk bisa meniadakan ego sektoral.” Ungkap Sam HC.
Harapan Sam HC
Tanggungjawab ruang antar wilayah menurut Sam HC bukanlah kepada kepala daerah di lokasi itu. Melainkan tugas dari Bakorwil atau Gubernur. Sehingga ego sektoral dapat dikontrol untuk membangun sinergitas daerah.
“Karena antar wilayah kan sudah bukan lagi ruang (tanggungjawab) kepala daerah di lokasi itu. Tapi ruangnya penghubung atas Bakorwil atau Gubernur untuk itu harus tegas.” Katanya.
Selain itu, Sam HC juga mengungkapkan bahwa adanya mekanisme reward dan punishment itu sangatlah penting untuk diterapkan. Untuk membangun sinergitas Malang Raya.
“Misalnya mekanisme reward dan punishment. Kalau ngga mau ini karena kepentingan sinergi Malang Raya, nanti dapat punishment seperti ini misalnya. Itu belum ada. Atau kalau anda melaksanakan (program sinergi Malang Raya), ini lho rewardnya. Nah itu belum ada.” Papar Sam HC.
Terakhir, Sam HC menekankan bahwa penerapan reward dan punishment perlu diadakan, mengingat sinergitas untuk pembangunan Malang Raya ini bersifat paksa rela, bukan suka rela.
“Harus ada (sistem reward dan punishment). Karena ini sifatnya tidak bisa suka rela. Tapi paksa rela.” Pungkasnya. (rfr)
Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news