MALANG, SUARAGONG.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus berupaya meningkatkan hasil produksi tebu. Yang Mana menjadi salah satu komoditas unggulan daerah ini.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Kholidah, mengungkapkan bahwa salah satu strategi yang diterapkan adalah dengan memperluas areal perkebunan tebu.
“Dari 44 ribu hektare tahun lalu, luas perkebunan tebu di tahun 2024 ini mencapai sekitar 47 ribu hektare,” ujarnya pada Selasa (17/12/2024). Hal ini berdampak positif pada peningkatan hasil produksi tebu.
Produksi Tebu Kabupaten Malang Meningkat di Tahun 2024: Lebih Tinggi dari Tahun Lalu
Kholidah menambahkan, produksi tebu di Kabupaten Malang tahun ini mengalami kenaikan, dari 4 juta ton pada tahun sebelumnya menjadi 4,2 juta ton di tahun 2024. Ia juga berencana untuk melanjutkan upaya serupa di tahun depan demi mempertahankan peningkatan produksi tersebut.
Untuk mendukung peningkatan hasil ini, Dinas Perkebunan akan memaksimalkan anggaran dari berbagai sumber, termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan salah satu programnya adalah rawat ratun.
“Rawat ratun ini bertujuan untuk memaksimalkan produksi tebu, seperti pemupukan dan perawatan yang optimal,” jelasnya.
Selain itu, pada tahun 2025, Pemkab Malang berencana melakukan demplot tebu yang dibiayai oleh Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Jatim), bekerja sama dengan Pabrik Gula (PG) Kebonagung.
Baca Juga :Gaes !!! Pemkab Malang Imbau Petani Maksimalkan Musim Hujan untuk Musim Tanam
Pemberlakuan Khusus Tingkatkan Hasil Produksi
Demplot ini akan ditanam di lahan seluas 3 hektare. Kholidah menjelaskan bahwa tebu yang ditanam dalam demplot tersebut akan mendapatkan perlakuan khusus untuk memaksimalkan hasil produksi. Termasuk penggunaan pupuk organik dan non-organik yang sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
PG Kebonagung dipilih karena pabrik ini memproduksi pupuk organik yang berasal dari ampas tebu. “Perlakuan khusus pada demplot ini, termasuk pemupukan yang tepat, bertujuan untuk menghasilkan produksi maksimal,” tambah Kholidah. Diharapkan hasil dari demplot ini dapat terlihat pada tahun depan saat masa giling. (Nif/aye).
Baca Juga Artikel Berita Terupdate Lainnya dari Suaragong di Google News