Menko Pangan Sebut Tahun 2025 Indonesia Stop Impor Gula, Beras, Garam, dan Jagung

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), menyatakan bahwa Indonesia akan stop impor gula konsumsi pada tahun 2025.

MALAN,SUARAGONG.COM – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan (Zulhas), menyatakan bahwa Indonesia akan stop impor gula konsumsi pada tahun 2025. Pernyataan tersebut disampaikan Zulhas saat melakukan kunjungan kerja. Dalam hal, kesiapan giling tebu 2025 dan apresiasi mitra petani 2024 di Pabrik Gula (PG) Krebet Baru. Di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Kamis (19/12/2024).

Menko Pangan: Stop Impor Beras, Garam Konsumsi, dan Jagung

Tidak hanya impor gula, Zulhas juga menegaskan bahwa impor beras, garam konsumsi, dan jagung untuk pakan ternak akan dihentikan pada tahun yang sama. “Sehingga saya minta para petani saatnya sekarang menanam yang banyak,” ujarnya.

Zulhas mengingatkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada semangat dan dukungan petani. Apalagi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menargetkan Indonesia mencapai swasembada pangan pada tahun 2027.

“Kita harus menjaga dan terus mengembangkan potensi ini. Dengan dukungan bibit, pelatihan, dan penyuluhan dari ID FOOD, diharapkan kita bisa swasembada sebelum 2027,” jelasnya.

Baca Juga :Gaes !!! Polres Malang Gandeng Pemkab Optimalkan Lahan Tidur untuk Swasembada Pangan

Dukungan Mitra dan Generasi Muda

Zulhas juga mengapresiasi peran ID FOOD sebagai mitra yang mendukung petani. Termasuk merekrut generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. Kehadiran petani muda, menurutnya, membawa inovasi seperti penggunaan teknologi modern, khusunya pemakaian drone untuk pemupukan.

“Saya sangat mengapresiasi inovasi ini,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Operasional PT PG Rajawali I (member of ID FOOD), Nanik Sulistyowati, menyebutkan bahwa wilayah kerja PG Krebet Baru melibatkan 14.403 petani dengan luas areal tebu mencapai 23.401 hektare.

Wilayah ini juga mengembangkan varietas tebu unggul seperti BL (Bululawang), PS 862 (masak awal), PSKA 942, dan varietas Pringu yang kini telah ditanam di lahan seluas 300 hektare dengan produktivitas mencapai 106,4 ton.

“Kami terus mengembangkan varietas unggulan untuk meningkatkan produksi dan mendukung program swasembada pangan nasional,” pungkas Nanik. (Nif/aye)

Baca Artikel Berita Terupdate Lainnya dari Suaragong di Google News.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×Ada Yang Bisa Kami Bantu?