Malang, Suaragong.com -Dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, HUT ke-79 RI serta menyongsong Hari Kesaktian Pancasila Siswa PAUD dan TK se-Kota Malang menggelar Gebyar Kreasi Anak dan Guru di Stadion Gajayana, Sabtu (21/9/2024) Kemarin. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana menyampaikan bahwa kegiatan peringatan Hari Anak Nasional itu di hadiri oleh 5.821 anak TK dan Paud serta 1750 guru pendamping dari masing-masing 5 Kecamatan di Kota Malang.
Kemeriahan Siswa PAUD dan TK se-Kota Malang dalam Hari Anak Nasional dan HUT ke-79 RI
Gebyar kreasi anak dan guru TK Kota Malang mengangkat tema “Anak Terlindung Indonesia Maju”. Yang artinya anak tetap terjaga dengan mendapatkan bimbingan dari orang tua dan guru. Dengan terlindunginya anak yang cerdas tersebut ditujukan untuk Indonesia emas 2045 ke depan.
Ia menyebutkan anggaran kegiatan tersebut murni bersumber dari swadaya masyarakat bukan dari APBD Kota Malang. Hal tersebut menunjukan peran serta masyarakat yang sangat mendukung pendidikan Kota Malang.
“Kegiatan ini ditujukan dari wali murid, untuk wali murid, untuk siswanya. Anggaran tersebut dari swadaya masyarakat yang digunakan untuk biaya transportasi, dan membeli seragam. Masyarakat sendiri mempunyai atensi yang tinggi terhadap dunia pendidikan terutama Kota Malang yang terkenal dengan Kota Pendidikan,”ujarnya.
Menumbuh Kembangkan Jiwa Kreativitas Anak-Anak Kota Malang
Pihaknya menyatakan terkait kegiatan tersebut Disdikbud hanya memberikan rekomendasi kepada ibu TKI. Itu bertujuan untuk menumbuh kembangkan jiwa kreativitas anak-anak khususnya di Kota Malang. Di samping itu, mengenai insentif guru TK dan paud ini ia mengungkapkan untuk tahun 2024 ini ada kenaikan menjadi Rp 750 per guru, sedangkan tahun kemarin masih Rp 600. Harapanya untuk tahun selanjutnya insentif bagi guru TK dan paud ini dapat naik.
Sementara itu, Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi media belajar bagi anak-anak. Untuk bersilaturahmi, bertemu dengan anak-anak dari berbagai wilayah di Kota Malang. Kemudian mereka menunjukkan kebolehan yang menunjukkan bagaimana anak-anak bisa tumbuh dan berkembang menjadi pribadi-pribadi yang luar biasa untuk menghasilkan lagu Generasi Emas 2045.
“Jadi kami juga berharap momen-momen seperti ini seperti kami masih kecil dulu. Momen seperti ini rasanya tertanam erat dalam kenangan kami. Bertemu dan berkumpul, dari perjalanan dari rumah ke sekolah lalu ke stadion naik satu angkutan umum bersama-sama, jadi semacam karya wisata juga. Jadi selain aspek intelektualnya, tentu harapannya anak-anak ini nantinya akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang berakhlakul karimah),ungkap Erik. (fat)