Malang, Suaragong – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bikin gebrakan baru buat para lansia dengan program Sekolah Lansia. Program ini digulirkan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang. Adanya program ini diharapkan bisa bikin lansia lebih aktif dan berdaya. Donny Sandito, Kepala Dinsos P3AP2KB, menjelaskan lebih jauh tentang program ini.
“Sekolah Lansia ini adalah salah satu cara kita untuk memberikan softskill kepada lansia di Kota Malang. Tujuannya supaya mereka bisa lebih produktif dalam keseharian mereka. Kita ingin melihat lansia yang sehat, aktif, mandiri, produktif, dan tentunya bermartabat.” Kata Donny.
Menurut data dari publikasi Kota Malang Dalam Angka Tahun 2023, persentase lansia di Malang mencapai 13 persen dari total populasi, atau sekitar 110.116 orang. Dari angka tersebut, ada 49.738 laki-laki dan 60.428 perempuan. Program Sekolah Lansia ini adalah bentuk perhatian Pemkot Malang untuk memastikan bahwa para lansia bisa menjalani hidup dengan lebih cerdas dan bahagia. Serta meningkatkan kualitas hidup mereka.
Baca juga : Wahyu Hidayat Optimis SIMBA ASIA Masuk 5 Besar PKRI
Kegiatan Sekolah Lansia
Sekolah Lansia tidak hanya sekadar acara seremonial. Program ini juga mencakup berbagai kegiatan praktis yang dirancang untuk mengembangkan potensi para lansia. Salah satu kegiatan menarik adalah outing class, yang termasuk dalam kurikulum Sekolah Lansia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi minat dan hobi para lansia. Sehingga mereka bisa menerapkan langsung apa yang mereka pelajari di sekolah ke kehidupan sehari-hari.
“Outing class ini penting karena kita ingin tahu apa yang disukai oleh para lansia. Dengan begitu, kegiatan yang ada di Sekolah Lansia ini bisa langsung dipraktikkan di tempat tinggal mereka. Ini bukan tentang buku teks, tapi tentang aktivitas yang bisa mendukung keseharian mereka.” Jelas Donny.
Program Sekolah Lansia ini merupakan bagian dari strategi Pemkot Malang untuk mewujudkan Kota Malang sebagai kota yang ramah lansia. Dengan adanya wadah dan kegiatan yang meningkatkan kapasitas serta peran aktif lansia dalam masyarakat, Pemkot berharap lansia bisa tetap terlibat dan berdaya.
“Sekolah Lansia ini diadakan per kecamatan. Jadi, apa yang diajarkan di sekolah ini tidak berhenti di sekolah saja. Kami harap para lansia bisa menerapkannya di tempat tinggal mereka masing-masing.” Tutup Donny.
Jadi, kalau kamu lihat ada lansia di sekitar yang ikut program ini, bisa jadi mereka sedang belajar hal-hal baru yang bikin mereka lebih aktif dan bahagia. Sekolah Lansia di Kota Malang memang jadi langkah konkret untuk memastikan lansia tetap menjadi bagian yang produktif dalam masyarakat. (fat/rfr)
Comments 1