Peristiwa

Edukasi Stigma Terhadap Penderita Penyakit Kusta

BATU, SUARAGONG.COM – Sebagian besar masyarakat memiliki Stigma yang kuat terhadap penderita kusta, bahkan di lingkungan keluarga. Kurangnya pemahaman serta kepercayaan yang keliru mengenai penyakit ini menjadi penyebabnya. Hal tersebut ditegaskan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Batu, Dr. Susana Indahwati, memberikan edukasi masyarakat menjadi langkah utama dalam menghapus stigma kusta.

Stigma Kuat pada Penderita Penyakit Kusta

“Memberikan pemahaman bahwa kusta bisa diobati dan tidak mudah menular, dapat mengurangi prasangka. Selain itu, pemberdayaan pasien melalui dukungan emosional, peningkatan keterlibatan sosial. Serta memberikan akses ke layanan kesehatan yang inklusif yang akan membantu mereka menjalani hidup lebih baik,” ujarnya, Rabu (29/1/2025).

Indonesia sendiri telah mencapai eliminasi kusta tingkat nasional sejak tahun 2000, dengan angka prevalensi kurang dari 1 per 10.000 penduduk, sesuai target Eliminasi Kusta global yang ditetapkan oleh World Health Assembly (WHA) pada 1991. Angka prevalensi kusta di Indonesia mengalami penurunan signifikan dari 5,2 per 10.000 penduduk pada 1981 menjadi 0,9 per 10.000 penduduk pada 2000.

Di Kota Batu, prevalensi kusta pada tahun 2024 tercatat sebesar 0,09 per 10.000 penduduk. Selama tahun tersebut, dua pasien kusta berhasil menyelesaikan pengobatan lengkap selama 12 bulan tanpa mengalami peningkatan kecacatan. Lebih menggembirakan lagi, tidak ada kasus baru kusta yang ditemukan atau dilaporkan sepanjang tahun 2024.

Baca Juga : Penyakit PMK Merebak di Kabupaten Malang: 152 Sapi Terjangkit dan 29 Mati

Hari Kusta Sedunia

Menyambut Hari Kusta Sedunia, dr. Susan menegaskan tiga poin penting yang harus diketahui masyarakat mengenai penyakit ini.

“Pertama, kusta bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Kedua, kusta tidak mudah menular dan tidak menyebar melalui sentuhan biasa. Ketiga, penderita kusta berhak atas kehidupan yang normal seperti orang lainnya,” jelasnya.

Dinas Kesehatan Kota Batu terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kusta melalui berbagai program edukasi dan sosialisasi. Kolaborasi erat antara pasien, keluarga, komunitas, dan pemerintah sangat diperlukan untuk menghapus stigma serta memastikan inklusi bagi penyintas kusta dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

Dengan edukasi yang berkelanjutan dan pendekatan yang lebih inklusif, diharapkan masyarakat semakin memahami bahwa kusta bukanlah penyakit yang harus ditakuti, melainkan bisa diobati, dan para penyintasnya berhak mendapatkan kehidupan yang layak tanpa diskriminasi. (mf/aye)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Admin

Recent Posts

Prayogi Pangestu: Inovasi dan Dedikasi di Dunia Media Jawa Timur

MALANG, SUARAGONG.COM - Di balik gemerlap dunia media Jawa Timur, terdapat sosok inspiratif yang tak…

8 hours ago

Dinkes Kota Batu Temukan 50 Kasus Penyakit Diabetes pada Anak

BATU, SUARAGONG.COM - Waspada penyakit diabetes yang kini diketahui bukan hanya menyerang kaum dewasa atau…

8 hours ago

Pj. Wali Kota Batu Berikan Pengarahan Bagi Tenaga Kebersihan, Penyapu Jalan & Petugas Pertamanan DLH KWB

Batu, Suaragong.com – Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas…

15 hours ago

Pj. Wali Kota Batu Sidak Jalan Samadi Tuk Tertibkan PKL

Batu, Suaragong.com - Penjabat (Pj.) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengawali kegiatan dengan melakukan…

15 hours ago

FH UB Luncurkan Law Merchandise, Wujud Kreativitas dan Kemandirian Finansial

MALANG, SUARAGONG.COM - Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) resmi meluncurkan toko merchandise bertema hukum,…

15 hours ago

Ratusan Kepsek di Kabupaten Malang Banyak yang Kosong

Kabupaten Malang, SUARAGONG.COM - Ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Sebab, ratusan…

15 hours ago