MALANG, SUARAGONG.COM – Krisis air bersih yang melanda beberapa desa di Malang Selatan memaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang untuk melakukan langkah cepat dan tanggap. Pada Selasa (17/9), BPBD mendistribusikan sebanyak 45 ribu liter air bersih ke wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan, termasuk Kecamatan Sumbermanjing Wetan dan Kecamatan Donomulyo.
Sejak tanggal 1 September hingga 31 Oktober mendatang, BPBD Kabupaten Malang telah menetapkan status tanggap darurat terkait kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, langkah ini diambil sebagai respons terhadap kondisi yang semakin memburuk, terutama di daerah yang mengalami defisit air bersih.
“Setiap desa yang terdampak akan mendapatkan pendistribusian air bersih antara 5.000 hingga 15.000 liter. Kami berusaha agar semua kebutuhan air dapat terpenuhi.” Jelas Sadono.
Sadono memberikan rincian mengenai pendistribusian air bersih di beberapa desa. Di Desa Sumberagung, yang terletak di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, sebanyak 17.000 liter air bersih telah disalurkan untuk memenuhi kebutuhan 701 jiwa. Selain itu, Masjid Nurul Huda di desa tersebut juga menerima 3.000 liter air bersih untuk mendukung kegiatan ibadah warga.
Di Puskesmas Sitiarjo, BPBD juga melakukan pendistribusian air bersih sebanyak 5.000 liter untuk mendukung layanan kesehatan.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatan, tetap terjaga di tengah krisis air ini.” Imbuh Sadono pada Rabu (18/9).
Dua desa lain yang juga mengalami kekeringan di Kecamatan Donomulyo, yaitu Desa Sumberoto dan Desa Mentaraman, turut mendapatkan bantuan. Di Desa Sumberoto, BPBD mendistribusikan 15.000 liter air untuk 1.492 jiwa, sedangkan Desa Mentaraman menerima 5.000 liter air bersih untuk 317 jiwa yang terdampak krisis air.
“Dengan total distribusi air ke wilayah yang terdampak kekeringan, hingga saat ini sudah mencapai 258.000 liter. Ini adalah upaya kami untuk memastikan setiap warga yang membutuhkan bisa mendapatkan air bersih.” Tambah Sadono.
Meskipun langkah-langkah ini sudah diambil, tantangan masih ada di depan mata. Musim kemarau yang berkepanjangan membuat banyak desa kesulitan mendapatkan akses air bersih. Oleh karena itu, BPBD berkomitmen untuk terus memantau situasi dan mendistribusikan air bersih sesuai kebutuhan.
Sadono berharap agar masyarakat dapat bersabar dan saling mendukung dalam situasi ini. “Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Selain itu, kami juga mengajak masyarakat untuk lebih bijaksana dalam menggunakan air, terutama di saat-saat sulit seperti ini,” ujarnya.
Baca juga: Krisis Air di Desa Ringinkembar, Penduduk Terpaksa Beli Air Bersih
Krisis air bersih yang melanda Kabupaten Malang menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Melalui tindakan cepat dan tepat dari BPBD, diharapkan warga yang terdampak dapat segera mendapatkan akses air bersih. Distribusi yang dilakukan menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk membantu warganya, meskipun tantangan masih harus dihadapi. Diharapkan dengan kerja sama semua pihak, krisis ini bisa segera teratasi. (rfr)
, SUARAGONG.COM - Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., yang akrab disapa Abah Sanusi,…
BATU,SUARAGONG.COM - Kota Wisata Batu (KWB) selama ini dikenal dengan keindahan alam dan potensi agrowisatanya,…
MALANG, SUARAGONG.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memberikan Vaksinasi Human Papillomavirus (HPV). Tindakan ini sebagai…
BATU, SUARAGONG.COM - Polsek Ngantang Polres Batu kembali menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian dalam melayani…
BATU, SUARAGONG.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)…
MALANG, SUARAGONG.COM - Kejadian Tragis menimpa seorang perempuan, dimana ia menjadi korban dari kekasihnya sendiri.…