Malang, Suaragong.com – Beberapa titik jalan di Kota Batu akan mengalami kemacetan hingga Oktober nanti. Salah satun jalan juga mengalami penutupan. Hal itu terjadi lantaran adanya pengerjaan pembangunan saluran drainase dan juga irigasi. Maka dari itu, Pemkot Batu meyampaikan Permohonan Maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi ini. Permohonan maaf ini disampaikan oleh Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat kepada masyarakat Kota Batu Selaku Wakil dari Pemkot Batu. Hal ini dikarenakan adanya proyek, sehingga mengakibatkan aktivitas warga sedikit terganggu hingga bulan depan.
Prmohonan Maaf Pemkot Batu Kepada Warga Kota Batu
“Kami mewakili Pemkot Batu meminta maaf kepada warga Kota Batu karena adanya perbaikan. Sehingga pembangunan tersebut akan berdampak terjadi kemacetan di beberapa titik,” katanya, Rabu 18 September 2024.
Kemacetan terjadi karena adanya kendaraan besar seperti bego yang menggali saluran drainase serta padatnya arus lalu lintas. “Bahkan kami juga menutup akses ke Jalan Diran hingga dua hari terhitung hari ini melalui Jalan Diponegoro karena saluran irigasi harus dibesarkan.” Tuturnya.
Ada Pembangunan Drainase dan Irigasi: Berdampak Kemacetan
Alfi menambahkan, apa yang dilakukan Pemkot Batu bertujuan untuk mewujudkan dan menciptakan ruang pejalan kaki yang lebih baik. DImana memiliki fasilitas jalan yang lengkap, aman, nyaman dan humanis bagi masyarakat dan wisatawan.
“Paling penting dari pembangunan ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan karena akan semakin banyak wisatawan yang berjalan kaki. Selain itu nantinya pedestrian akan dipercantik dengan ditambahkan fasilitas lengkap. Seperti tempat duduk, lampu penerangan dan rambu-rambu lalu lintas yang jelas sehingga lebih nyaman digunakan,” tuturnya.
Dana Pembangunan Total Rp 14 Miliar
Selain itu, adanya pembangunan pedestrian, irigasi dan pengaspalan dengan total Rp 14 miliar tersebut memiliki banyak dampak positif bagi kota wisata. Bahkan nanti akan ada CSR dari salah satu kampus swasta berupa lampu hias di jalan-jalan Kota Batu. “Selain itu juga ada penyediaan jalur khusus untuk kursi roda dan membuat kota menjadi lebih inklusif,” katanya.
Ini adalah upaya Pemkot Batu untuk memperkuat citra Kota Batu sebagai kota wisata yang humanis atau ramah pejalan kaki demi mewujudkan aksesibilitas pedestrian serta mempertimbangkan kebutuhan disabilitas. “Semoga nanti dengan pedestrian yang indah bisa mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Kota Batu,” tuturnya. (Mf/Sg).