Politik

Gaes !!! Wahyu Hidayat Tiba di KPU Kota Malang dengan Becak Berhias Garuda

Malang, Suaragong – Pasangan calon Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, membuat kejutan dalam proses pendaftaran di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, Rabu, 28 Agustus. Alih-alih menggunakan kendaraan mewah, Wahyu memilih untuk datang dengan menaiki becak, kendaraan tradisional yang telah menjadi simbol transportasi rakyat Indonesia. Becak yang ditumpangi Wahyu tak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga menjadi ikon dari pesan yang ingin ia sampaikan kepada masyarakat.

Becak yang dihiasi dengan gambar Garuda di bagian depan menarik perhatian banyak orang yang hadir di lokasi. Gambar Garuda, lambang negara Indonesia, memberikan kesan nasionalis sekaligus merakyat, mencerminkan karakter Wahyu Hidayat yang dikenal dekat dengan rakyat kecil. Pilihan ini tampaknya sengaja diambil untuk menunjukkan bahwa Wahyu tidak melupakan akar budayanya dan tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip kerakyatan.

Wahyu Hidayat, yang didampingi oleh pasangannya Ali Muthohirin, tampak santai namun penuh percaya diri saat turun dari becak. Dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya, ia melambaikan tangan kepada para pendukung yang menyambutnya dengan antusias. Becak yang digunakan Wahyu dalam kesempatan ini bukan hanya sekadar sarana transportasi, tetapi juga menjadi simbol dari kampanyenya yang ingin membawa kembali nilai-nilai tradisional dan kedekatan dengan masyarakat.

Wahyu Hidayat tiba di KPU Kota Malang menggunakan becak Garuda.

Dalam keterangannya kepada media, Wahyu menekankan bahwa becak adalah simbol kesederhanaan dan kerakyatan yang ingin ia pertahankan.

Baca juga : Abah Anton-Dimyati Daftar Pilkada Kota Malang, Didampingi Ratusan Pendukung!

“Kami ingin menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus selalu dekat dengan rakyatnya, dan becak adalah simbol dari kedekatan itu. Kami berharap, dengan menggunakan becak, kami dapat mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga budaya dan tradisi kita.” Ujar Wahyu.

Kedatangan Wahyu dengan becak ini tidak hanya menjadi sorotan, tetapi juga mengundang apresiasi dari berbagai pihak. Langkah ini dinilai sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya lokal dan keberanian untuk tampil berbeda di tengah gempuran modernisasi. Dengan cara yang sederhana namun penuh makna, Wahyu berhasil menyampaikan pesan bahwa kepemimpinan yang ia tawarkan adalah kepemimpinan yang dekat dengan rakyat dan menghargai nilai-nilai tradisi. (fai)

Admin

View Comments

Recent Posts

Pengawal Demokrasi Diabadikan: Dokumentasi Peran Pengawas Pemilu dalam Buku Perdana

BATU, SUARAGONG.COM - Peran para Pengawal Demokrasi yang tergabung dalam pengawas pemilu untuk pertama kalinya,…

15 hours ago

Gelar ICMESSE 2024 Poktekad Catatkan Sejarah Baru

Batu, Suaragong.com - Mencatat sejarah baru Seminar internasional bertema "The 1st International Conference On Military…

15 hours ago

Peringati HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional, Bupati Malang Kunjungi SMK Islam Kalipare

, SUARAGONG.COM - Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., yang akrab disapa Abah Sanusi,…

1 day ago

Dufan Destinasi Wisata Agro Malam Hari Terbaru di Kota Batu

BATU,SUARAGONG.COM - Kota Wisata Batu (KWB) selama ini dikenal dengan keindahan alam dan potensi agrowisatanya,…

2 days ago

Siswi di Kota Malang Terima Vaksinasi HPV

MALANG, SUARAGONG.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memberikan Vaksinasi Human Papillomavirus (HPV). Tindakan ini sebagai…

2 days ago

Polsek Ngantang Tindak Lanjut Kasus Penemuan Bayi, Upaya Temukan Orang Tua

BATU, SUARAGONG.COM - Polsek Ngantang Polres Batu kembali menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian dalam melayani…

3 days ago