Site icon – Malang Raya

Plafon Ruang Kelas SDN 5 Sumberagung Jebol, Guru Khawatir Asbes Jatuh Menimpa Siswa

Plafon SDN 5 Sumberagung, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang Rusak, Guru dan Siswa Khawatir akan semakin parah di Musim Hujan

FT : Plafon SDN 5 Sumberagung, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang Rusak, Guru dan Siswa Khawatir akan semakin parah di Musim Hujan/sc : Sur

Malang, Suaragong.com – Musim hujan yang sedang berlangsung menjadi momok bagi guru dan siswa di SDN 5 Sumberagung, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Plafon ruang kelas 5 yang lapuk kini mulai berjatuhan, membuat para guru khawatir jika plafon tersebut ambruk dan membahayakan keselamatan siswa.

Plafon SDN 5 Sumberagung Rusak, Kepala Sekolah Menunggu Jawaban Laporan

Kepala SDN 5 Sumberagung, Susilo, S.Pd, menjelaskan bahwa kondisi ini sudah berlangsung cukup lama. Namun sebelumnya dianggap aman saat musim kemarau. “Jika musim hujan seperti sekarang, kami selalu diliputi rasa waswas. Sebagian asbes mulai berjatuhan, dan kami khawatir plafon itu ambruk menimpa siswa,” ungkap Susilo pada Kamis (5/12/2024).

Menurut Susilo, pihaknya telah melaporkan kondisi ini ke Koordinator Wilayah (Korwil) Disdik Sumbermanjing Wetan. “Korwil sudah melakukan survei dan katanya akan melanjutkan laporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. Tapi, sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” tambahnya dengan penuh tanda tanya.

Susilo berharap ruang kelas tersebut segera diperbaiki untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan proses belajar-mengajar. Ia menekankan risiko yang lebih besar jika hujan disertai gempa mengguncang area tersebut. “Kalau sampai roboh, siapa yang bertanggung jawab?” tanyanya tegas.

Kekurangan Ruang Kelas, Siswa Belajar di Gazebo

Masalah lain yang dihadapi SD kecil dengan total 64 siswa ini adalah kekurangan ruang kelas. Untuk mengatasi hal tersebut, satu ruang kelas disekat menjadi dua untuk menampung siswa kelas 3 dan 4. Namun, metode ini tidak efektif karena suara dari masing-masing guru saling bersahutan.

“Kondisinya seperti lomba mengajar. Suaranya saling bersautan, membuat konsentrasi siswa terganggu,” ujar Susilo sambil tersenyum kecut.

Baca Juga : Gaes !!! Disdikbud Sebut 40 Sekolah di Kota Malang Rusak

Selain itu, sebagian siswa kelas 2 terpaksa belajar di gazebo yang sebelumnya digunakan sebagai taman bacaan. Namun, belajar di gazebo memiliki tantangan tersendiri, terutama saat hujan.

Sukaryono, S.Pd, guru kelas 2, mengungkapkan bahwa mengajar di gazebo tidak senyaman mengajar di gedung. “Kalau hujan, meskipun gazebo tidak bocor, tempias air dari kanan dan kiri sangat mengganggu,” ujarnya. Sukaryono berharap pemerintah segera memberikan perhatian untuk memperbaiki kondisi ini. (Sur/Ay)

Baca Juga Berita Lain dari Suaragong di Google News

Exit mobile version