Malang, Suaragong.com – Pemerintah Kota Malang bergerak cepat untuk merealisasikan pengadaan kantong parkir di kawasan Kajoetangan Heritage. Pada rapat yang digelar pada awal September, Pemkot Malang mulai menyusun Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT), yang ditargetkan rampung pada bulan November mendatang. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi kebutuhan parkir yang mendesak di kawasan tersebut, yang awalnya memang tidak dilengkapi dengan fasilitas parkir memadai.
Pejabat Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, menginstruksikan agar negosiasi dengan pemilik lahan dilakukan setelah DPPT selesai, dengan harapan kesepakatan dapat tercapai sebelum akhir tahun.
Baca juga : Malang Siap Bersinar sebagai Kota Kreatif Unggul
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Malang, Widjaja Saleh Putra, menyatakan bahwa pihak ketiga akan dilibatkan dalam penilaian harga lahan, agar anggaran yang disiapkan sesuai dengan nilai pasar. “Sesuai dengan timeline yang telah disusun, kesepakatan harga diharapkan tercapai pada akhir tahun ini. Proses jual beli dimulai pada Januari, pembayaran pada Februari, dan balik nama lahan akan dilakukan pada Maret,” jelas Widjaja.
Salah satu lokasi yang dipertimbangkan sebagai lahan parkir adalah gedung eks Mandiri Syariah di sisi selatan Kajoetangan Heritage. Namun, keputusan final mengenai lokasi tersebut masih dalam tahap pertimbangan. Selain itu, jika anggaran mencukupi, Pemkot Malang juga mempertimbangkan untuk membeli dua lahan sekaligus guna memenuhi kebutuhan parkir yang lebih luas.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, Pemkot Malang telah mengalokasikan dana sebesar Rp 25 miliar untuk pengadaan lahan parkir ini. Anggaran tersebut dinilai sangat penting mengingat semakin meningkatnya kebutuhan parkir di kawasan Kajoetangan, terutama karena semakin banyak pengunjung yang datang ke wilayah bersejarah ini.
Baca juga : Pj. Walikota Malang Ajak Masyarakat Kampanye Damai, Jaga Kondusivitas Kota
Iwan Kurniawan menegaskan bahwa pengadaan kantong parkir di Kajoetangan adalah prioritas utama selama masa jabatannya yang tersisa empat bulan. “Akhir tahun ini harus sudah ada kesepakatan mengenai nilai lahan. Awal tahun depan, kita fokus pada proses pembelian dan saya minta semuanya harus berjalan sesuai dengan timeline yang sudah disusun,” tegasnya.
Dengan pengadaan lahan parkir ini, diharapkan kunjungan wisatawan dan aktivitas di kawasan Kajoetangan Heritage akan semakin meningkat, tanpa terganggu oleh masalah keterbatasan fasilitas parkir. (acs)