Pemkot Batu Lakukan Monitoring dan Evaluasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

BATU, SUARAGONG.COM – Dinas Kesehatan Kota Batu menggelar kegiatan “Monitoring dan Evaluasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR). DIlaksanakan di Hotel Singhasari Resort, pada Rabu (11/12/24). Kegiatan ini untuk menekankan kembali tentang tugas dan fungsi Satgas KTR. Sekaligus pembagian tugas masing-masing kelompok kerja sesuai dengan Keputusan Wali Kota Nomor 188.45/411/KEP/422.012/2003 tentang Pembentukan Tim Pembinaan dan Pengawasan Kawasan Tanpa Rokok Kota Batu.

Dinkes Kota Batu: Evaluasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana, Dinas Kesehatan Kota Batu, dr. Susana Indahwati, menyampaikan bahwa evaluasi ini dilakukan setelah pelaksanaan monitoring Perda KTR di beberapa lokasi di Kota Batu. Seperti di fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, perkantoran, tempat bermain anak, sekolah, tempat ibadah, tempat umum, hingga kendaraan angkutan umum.

“Kami telah melakukan supervisi, dan alhamdulillah tidak ditemukan pelanggaran KTR pada 7 tatanan yang dikunjungi. Selain itu, tulisan dan stiker larangan merokok juga mulai banyak terpasang di berbagai lokasi,” jelas dr. Susan.

dr. Susan menilai, penerapan Perda KTR di Kota Batu telah menunjukkan hasil yang positif. Termasuk di beberapa OPD di Balai Kota Among Tani, sekolah, tempat ibadah, angkutan umum, dan alun-alun. Namun, ia mengingatkan perlunya peningkatan fasilitas di area KTR. Seperti penyediaan tempat khusus merokok (smoking area) yang dilengkapi fasilitas memadai pada tatanan terbatas merokok.

“Perda ini tidak hanya fokus pada larangan merokok, tetapi juga mengawasi implementasi aturan, seperti pemasangan tanda larangan merokok, larangan iklan rokok, serta pencegahan keberadaan asbak atau puntung rokok di kawasan tersebut,” ujarnya.

Baca Juga : Gaes !!! 6,1 Juta Batang Rokok dan 376 Liter Miras Ilegal Dimusnahkan Di Gampingan

Beberapa Lokasi KTR kurang Optimal

Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah Satpol PP Kota Batu, Syarifah Welly, menambahkan beberapa tinjauan masalah. Ia menegaskan bahwa meskipun tidak ditemukan pelanggaran langsung, beberapa lokasi masih kurang optimal dalam memberikan informasi terkait KTR.

“Kami mengajak semua kelompok kerja untuk menyusun program kerja yang lebih terarah agar penerapan KTR semakin tertib. Perda Nomor 10 Tahun 2020 diharapkan dapat memberikan efek jera kepada pelanggar dan menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat Kota Batu,” ungkapnya.

Dengan monitoring dan evaluasi yang terus dilakukan, Pemkot Batu berharap seluruh masyarakat dapat mematuhi Perda KTR sehingga tercipta udara yang segar dan sehat di berbagai tempat di Kota Batu. (mf)

Baca Juga Artikel berita Terupdate Lainnya dari Suaragong di Google News