MALANG,SUARAGONG.COM – Wacana pembangunan Jalan Tol Malang-Kepanjen hingga kini masih menghadapi ketidakpastian. Proses pembangunan infrastruktur Jalan Tol ini tertahan akibat pendataan ulang yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum RI. Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Sony Sulaksono Wibowo, mengungkapkan bahwa proyek tol yang baru memasuki tahap kajian akan dihentikan sementara. Kecuali jika ada investor swasta yang bersedia membiayai proyek tersebut.
Ketidakpastian Jalan Tol Malang-Kepanjen
“Ini merupakan arahan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto,” jelasnya. Meski begitu, proyek yang telah memasuki tahap konstruksi, feasibility study (FS), atau lelang akan tetap dilanjutkan.
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk merealisasikan proyek ini. “Kami akan berupaya meyakinkan pemerintah pusat agar Tol Malang-Kepanjen dapat menjadi program yang terealisasi,” ujarnya.
Menurut Didik, keberadaan tol ini akan sangat mendukung potensi besar Kabupaten Malang, terutama di sektor pariwisata, pendidikan, dan industri. “Aksesibilitas ke Malang Selatan akan lebih cepat, terutama menuju pantai-pantai di wilayah tersebut dan SMA Taruna Nusantara di Pagak. Kami juga menyiapkan kawasan industri perikanan di Malang Selatan,” paparnya.
Baca Juga :Pemkab Malang Siapkan Rumah Perlindungan bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
Pentingnya Alternatif Lain
Namun, jika proyek tol ini tetap tertunda, Didik menegaskan pentingnya alternatif lain. Ia menyarankan Pemkab Malang untuk merancang jalur baru berupa jalan arteri atau utama yang dapat menghubungkan Malang bagian utara dan selatan. “Misalnya, pelebaran jalan di Pakisaji atau jalur dari Kedungkandang menuju Bululawang,” tambahnya.
Tol Malang-Kepanjen diproyeksikan mampu mengurai kemacetan di wilayah Malang Raya. Namun, perubahan pemrakarsa dan trase (rute) jalan membuat progres proyek ini belum menemukan titik temu. Awalnya, rute direncanakan melalui Cemorokandang dengan exit di Kepanjen, kemudian berubah menjadi Gadang dengan exit di Pakisaji. Hingga kini, trase tol tersebut masih belum final.
Selain itu, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol ini terus meningkat. Jika sebelumnya diperkirakan sebesar Rp 9 triliun, kini proyeksinya melonjak hingga Rp 15 triliun. Jalan tol ini direncanakan menjadi lanjutan dari Tol Surabaya–Gempol–Pandaan–Malang.
Pemkab Malang berharap pembangunan tol ini dapat segera terealisasi demi meningkatkan aksesibilitas, mengurangi kemacetan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Malang Raya. (nif/aye)
Baca Juga Artikel Berita Terupdate Lainnya dari Suaragong di Google News