Tanah Longsor Robohkan Villa Manzara di Kota Batu
Akibat kejadian ini, enam orang wisatawan yang tengah menyewa vila mengalami luka ringan. Mereka langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Hasta Brata untuk mendapatkan perawatan medis. Identitas para korban, yang merupakan keluarga asal Bekasi, meliputi Nyonya Rachel Immanuella Silaban (32 tahun), suami dan anak-anaknya, serta Nyonya Noviasna Silitonga (60 tahun), ibu dari Rachel.
Menurut Ketua RW 3, Hariyono, lokasi villa itu dulunya memang milik salah seorang warga, Pak Unggul. Meskipun izin peruntukan lahan seharusnya untuk perumahan, vila ini dibangun dengan tujuan komersial sebagai tempat penginapan. Hariyono mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui asal-usul para penyewa villa, karena mereka langsung berhubungan dengan pihak pengelola villa.
Kepada media, salah seorang wisatawan yang menginap di vila dekat lokasi kejadian mengaku memilih untuk pindah setelah mengetahui musibah tersebut. “Kami baru saja masuk villa pukul 14.00, namun setelah kejadian ini kami memilih untuk pindah ke vila lain demi keselamatan,” ujar wisatawan yang enggan disebutkan namanya.
Baca Juga :Curah Hujan Tinggi Hantui Warga Kota Batu, Mengakibatkan Longsor dan Banjir
kerusakan Di Lokasi
Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPBD Kota Batu, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan saluran drainase tersumbat. Akibatnya, air menggerus plengsengan di sekitar vila yang tidak kuat menahan debit air yang terus meningkat. Kejadian ini semakin parah dengan robohnya tiang listrik PLN dan Telkom, yang juga memutus akses jalan menuju villa.
Sejumlah tim relawan dari berbagai instansi segera terjun ke lokasi untuk membantu penanganan dan evakuasi. Tim yang terlibat antara lain BPBD Kota Batu, Polres Batu, Koramil Batu, Dinas Pemadam Kebakaran, PSC Kota Batu. Serta relawan dari berbagai organisasi, seperti ORARI, Brigade Penolong 1338, dan Tagana Kota Batu.
Sejumlah dampak lainnya yang diakibatkan oleh musibah ini termasuk robohnya satu unit vila, dua tiang listrik PLN dan Telkom. Serta rusaknya plengsengan teknis yang tidak mampu menahan erosi air. Seiring dengan proses pemulihan, pihak berwenang mengimbau warga dan wisatawan untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama saat hujan deras, dan mengutamakan keselamatan sebagai prioritas utama. (aye)
Baca Juga Artikel Berita Terupdate Lainnya dari Suaragong di Google News