MALANG, SUARAGONG.COM – Puluhan ribu rumah tangga di Jawa Timur mendapatkan bantuan listrik gratis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Program ini merupakan bagian dari inisiatif Kementerian ESDM yang bekerja sama dengan DPR RI untuk menyediakan pemasangan listrik gratis bagi 26.605 rumah tangga di Jawa Timur. Khususnya yang tergolong kurang mampu. Bantuan ini menjadi bagian dari Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dengan anggaran tahun 2024.
Program ini diinisiasi sejak tahun 2022 dan terus diperluas hingga tahun 2024. Program BPBL bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi nasional dan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan akses listrik yang aman. Menurut Wahyudi Joko Santoso, Koordinator Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, program ini merupakan upaya pemerintah untuk menyediakan akses listrik langsung bagi warga yang belum mampu memiliki sambungan listrik mandiri.
Dalam sosialisasi dan penyalaan pertama program BPBL di Desa Jambuwer, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Wahyudi menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama dari program ini adalah untuk mengurangi ketergantungan warga terhadap sambungan listrik dari tetangga. Selama ini, banyak rumah tangga yang harus mengandalkan sambungan kabel dari rumah lain. Yang selain tidak aman, juga tidak sesuai dengan standar keselamatan ketenagalistrikan.
“Sambungan listrik yang tidak sesuai kaidah keselamatan, seperti yang tidak dipasang oleh badan usaha terakreditasi dan tenaga teknik yang tersertifikasi, sangat berbahaya.” Kata Wahyudi.
Selain itu, program BPBL juga diharapkan dapat meminimalkan susut jaringan akibat sambungan listrik ilegal. Dengan adanya akses listrik mandiri, warga tidak perlu lagi melakukan penarikan kabel dari rumah tetangga, yang seringkali menyebabkan gangguan kelistrikan dan potensi kebakaran.
Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Wujud Dukungan Moreno untuk Paslon NH
Moreno Soeprapto Turut Hadir
Moreno Soeprapto, anggota DPR RI yang turut hadir dalam acara ini, menyambut baik program BPBL dan mengapresiasi upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah-daerah terpencil. Meski diakuinya belum semua rumah tangga di wilayah Malang Raya menerima bantuan ini, ia berharap bahwa program ini dapat terus diperluas sehingga lebih banyak warga bisa merasakan manfaatnya.
“Akses listrik bukan hanya soal penerangan. Tapi juga bisa meningkatkan produktivitas warga.” Ungkap Moreno.
Ia menjelaskan, akses listrik memudahkan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Seperti bercocok tanam dan mendukung aktivitas anak-anak dalam belajar. Menurutnya, dengan adanya listrik, anak-anak bisa belajar di malam hari dengan lebih nyaman. Sehingga pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, khususnya di Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang.
Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Wujud Dukungan Moreno untuk Paslon NH
Peran PLN dalam Program BPBL
Di sisi lain, PT PLN (Persero) juga turut berperan dalam program ini. Bonar Hutapea, Staf Ahli Direksi PT PLN, mengungkapkan bahwa pihaknya berharap kerja sama antara pemerintah dan PLN dalam program BPBL ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun sinergi lebih luas.
“Kami yakin Program BPBL 2024 ini mampu memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.” Ujar Bonar.
Ia juga berharap bahwa program ini bisa membuka peluang kerja sama lain dalam pengembangan Ekosistem Listrik yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Program BPBL ini tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Tetapi juga memberikan perubahan signifikan bagi kehidupan individu. Misalnya, Riyawati (35 tahun), salah satu penerima bantuan di Desa Jambuwer. Ia selama ini harus menyambung listrik dari rumah kakeknya. Namun, sambungan tersebut sering kali mengalami gangguan. Dengan bantuan dari BPBL, kini Riyawati memiliki akses listrik mandiri di rumahnya, yang membuatnya merasa lebih aman dan nyaman.
Selain Riyawati, ada pula Jumiayah (41 tahun), seorang penjual gorengan yang merasakan manfaat besar dari program ini. Sebagai ibu dari tiga anak, Jumiayah menyatakan bahwa bantuan listrik gratis ini sangat berarti baginya dan keluarganya. Kini, ia tidak perlu lagi khawatir mengenai kelistrikan rumahnya dan dapat menggunakannya untuk kegiatan sehari-hari tanpa bergantung pada orang lain.
“Terima kasih atas bantuannya. Saya berharap masyarakat lain juga bisa mendapatkan bantuan seperti ini.” Ungkapnya penuh harap.
Program BPBL ini terus berlanjut dan diharapkan semakin luas menjangkau masyarakat yang membutuhkan. Dengan target mencapai 150.000 rumah tangga di seluruh Indonesia pada tahun ini, program ini diharapkan dapat berkontribusi pada pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Terutama di wilayah-wilayah yang masih minim akses listrik.
Melalui kerja sama antara Kementerian ESDM, DPR RI, dan PLN, program ini menjadi wujud nyata dari komitmen pemerintah untuk membangun akses listrik yang aman, terjangkau. Serta berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia. (rfr)