Batu, Suaragong.com – Pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu nomor urut satu yang merupakan satu-satunya pasangan putra daerah asli, Nurochman dan Heli Suyanto (NH), melakukan blusukan dan diakhiri dengan mengikuti dialog bersama para pedagang di Pasar Induk Among Tani, Kota Batu, Minggu 13 Oktober 2024. Diskusi bersama para pedagang berlangsung hangat dilakukan usai Paslon NH blusukan mendatangi para pedagang disetiap zona. Tujuannya yaitu untuk menyerap aspirasi, keluhan, dan harapan para pedagang. Selain itu, Paslon NH juga menawarkan berbagai solusi untuk meningkatkan pengelolaan pasar yang lebih baik di masa mendatang.
Komitmen Paslon NH untuk Optimalisasi Pengelolaan Pasar
Dalam kesempatan tersebut, Nurochman menyampaikan visi dan komitmen pasangan NH untuk memajukan Kota Batu, khususnya melalui perbaikan pengelolaan pasar.
“Kami mohon doa dan restu dari masyarakat agar bisa terpilih nantinya. Kami menawarkan pengelolaan pasar yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar lebih profesional, ujarnya.
Nantinya, BUMD akan mengatur segala hal terkait pasar, mulai dari parkir, pedagang, hingga pengelolaan sampah, serta memberikan pendampingan kepada pedagang untuk memasarkan produknya.
“Baik secara online maupun langsung tapi yang lebih menarik pembeli. Wacana ini dapat diwujudkan jika mendapat dukungan kebijakan dari Wali Kota. Maka dari itu jika saya diberi mandat menjadi wali kota oleh masyarakat, saya siap mengintervensi kebijakan yang diperlukan untuk mewujudkannya. Pilkada ini adalah momentum yang tepat untuk melakukan perubahan,” katanya.
Komitmen Paslon NH Jadikan Kota Batu yang Lebih Baik dan Realistis
Nurochman, yang lahir, besar, dan beraktivitas di Kota Batu, menegaskan bahwa komitmen pasangan NH bukan sekadar janji kosong.
“Kemajuan tidak cukup hanya dengan narasi kebijakan yang tidak ada realisasinya. Kami siap bekerja nyata untuk mewujudkannya. Sebagai putra asli Kota Batu, kami paham betul apa yang dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.
NH berkomitmen untuk merangkul seluruh masyarakat, termasuk pedagang pasar, dalam setiap proses penyusunan kebijakan.
“Setiap tahun ada penyusunan APBD, dan kami akan memastikan aspirasi pedagang diakomodasi melalui forum khusus pedagang pasar. Dengan begitu, kebijakan yang diambil benar-benar berdasarkan kebutuhan masyarakat, tidak berasal dari kemauan pimpinan,” tuturnya.
Peningkatan Infrastruktur dan Digitalisasi
Dalam dialog tersebut, Nurochman juga mengungkapkan rencananya untuk meningkatkan fasilitas pasar, seperti membangun lift barang guna memudahkan mobilitas pedagang.
“Para pedagang kesulitan mengangkat barang dagangan, terutama dari lantai dasar ke lantai tiga. Nah kita perlu menyediakan fasilitas yang layak agar mereka dapat bekerja dengan lebih nyaman. Dan yang tak kalah penting yaitu pengelolaan sampah,” ujarnya.
Selain itu, Nurochman berkomitmen untuk mengatasi permasalahan infrastruktur, seperti ketersediaan Wi-Fi di pasar yang saat ini tidak lagi memadai.
“Pengelolaan yang ada sekarang belum bisa memenuhi semua kebutuhan operasional pasar. Ke depan, kami ingin mengubah sistem pengelolaan pasar menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) atau BUMD agar pengelolaan lebih maksimal,” tuturnya.
Ia juga menyoroti pentingnya digitalisasi untuk mengembangkan pasar, terutama dalam menyongsong era digital marketing.
“Kami melihat contoh di Yogyakarta, di mana pemerintah setempat memfasilitasi pedagang untuk mengambil foto produk secara profesional. Ini akan menarik minat konsumen dan membuat produk pasar lebih diminati,” ujarnya.
Meramaikan Pasar dengan Wisatawan
Heli Suyanto menambahkan, salah satu upaya lain untuk meningkatkan perekonomian pasar adalah dengan menggandeng sektor pariwisata.
“Kami akan mengupayakan agar pasar tidak hanya kelewatan wisatawan tapi bisa menjadi tempat singgah dan jadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi,” katanya. (mf/sg).
Baca Juga : Gaes !!! Paslon NH Bertekad Akan Jadikan Tempe Produk Unggulan dan Ikon Kota Batu