MALANG, SUARAGONG.COM – Kasus penyakit gondongan atau mumps mengalami lonjakan signifikan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, hingga September 2024, tercatat sebanyak 2.001 kasus gondongan. Puncak lonjakan terjadi pada bulan September dengan 792 kasus. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan juga melaporkan adanya sejumlah pasien anak yang dirawat akibat gondongan. Dengan tiga pasien dirawat pada bulan September dan satu pasien lainnya pada bulan Oktober.
Penyakit gondongan, yang disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus, dikenal dengan gejala utama berupa pembengkakan pada kelenjar parotis. Yaitu kelenjar ludah yang terletak di bawah telinga. Penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak berusia 5 hingga 9 tahun. Namun orang dewasa yang belum divaksinasi atau memiliki kekebalan tubuh yang lemah juga bisa terinfeksi.
Peringatan agar masyarakat tidak menyepelekan penyakit gondongan meskipun risiko kematiannya rendah. Menurutnya, meski gejalanya cenderung ringan, gondongan berpotensi menimbulkan komplikasi serius. Komplikasi yang bisa terjadi antara lain meningitis (radang selaput otak), orchitis (radang testis pada pria), oophoritis (radang ovarium pada wanita), dan pankreatitis (radang pankreas). Komplikasi-komplikasi ini, jika tidak segera ditangani, dapat berisiko fatal atau menimbulkan gangguan kesehatan jangka panjang. Proses penyembuhan gondongan umumnya memakan waktu 1 hingga 2 pekan.
Namun, selama periode ini, pasien harus mendapatkan cukup istirahat, menjaga pola makan. Serta mengonsumsi obat untuk meredakan gejala. Jika terjadi komplikasi, pasien perlu dirawat inap untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif tergantung besarnya kelenjar dan ketahanan tubuh pasien.
Gejala penyakit gondongan meliputi pembengkakan pada kelenjar parotis, yang menyebabkan rasa nyeri pada bagian bawah telinga. Selain itu, penderitanya juga sering mengeluhkan demam, sakit kepala, nyeri otot, serta kesulitan saat makan atau menelan. Meskipun gejala ini umumnya ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya, dr. Nanda menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi komplikasi yang dapat muncul, terutama pada anak-anak yang lebih rentan.
Gondongan sendiri merupakan penyakit yang sangat menular, menyebar melalui percikan air liur, batuk, dan bersin. Anak-anak yang terinfeksi dapat menularkan virus dalam waktu 1–7 hari sebelum gejala muncul, dan tetap berisiko menularkan penyakit selama 5 hingga 9 hari setelah gejala mulai tampak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran penyakit ini, terutama di lingkungan sekolah atau tempat-tempat umum yang padat.
Baca juga: Dinkes Kota Batu Catat Kasus Gondongan Sebanyak 664 Sepanjang 2024
Menanggapi lonjakan kasus ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mengimbau agar masyarakat lebih peduli terhadap langkah pencegahan, salah satunya dengan melakukan vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella). Vaksinasi ini terbukti efektif untuk mencegah infeksi gondongan, serta beberapa penyakit menular lainnya seperti campak dan rubela. Selain vaksinasi, menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan dan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi juga menjadi langkah pencegahan yang penting.
Ada salah satu tindakan pencegahan terhadap wabah godongan yaitu sebauh kegiatan vaksinasi. Vaksinasi MMR adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya penyakit gondongan. Selain itu, perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan dengan sabun secara teratur dan menghindari berbagi peralatan makan dengan orang yang terinfeksi sangat disarankan.
Peningkatan kasus gondongan di Kabupaten Malang juga dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang kurang mendukung, terutama pada musim penghujan. Kelembaban yang tinggi dan sanitasi yang buruk dapat memperburuk penyebaran penyakit ini, membuatnya lebih mudah menular di lingkungan yang padat penduduk.
Melihat tingginya angka kasus pada tahun 2024, RSUD Kanjuruhan telah meningkatkan kesiapan fasilitas kesehatan untuk menangani kasus-kasus yang masuk. Mereka juga mengimbau agar masyarakat lebih aktif mencari informasi terkait pencegahan penyakit menular ini. Dan segera memeriksakan diri atau anak jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Penting bagi masyarakat, terutama orang tua, untuk memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan anak-anak. Khususnya dalam masa-masa peningkatan kasus penyakit menular seperti gondongan. Selain vaksinasi, pemantauan terhadap perkembangan gejala dan penanganan yang tepat akan membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dan memastikan kesembuhan yang cepat.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan lonjakan kasus gondongan di Kabupaten Malang dapat segera teratasi dan penyebaran penyakit ini dapat diminimalkan. (ind/rfr)
Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news
BATU, SUARAGONG.COM - Peran para Pengawal Demokrasi yang tergabung dalam pengawas pemilu untuk pertama kalinya,…
Batu, Suaragong.com - Mencatat sejarah baru Seminar internasional bertema "The 1st International Conference On Military…
, SUARAGONG.COM - Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., yang akrab disapa Abah Sanusi,…
BATU,SUARAGONG.COM - Kota Wisata Batu (KWB) selama ini dikenal dengan keindahan alam dan potensi agrowisatanya,…
MALANG, SUARAGONG.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memberikan Vaksinasi Human Papillomavirus (HPV). Tindakan ini sebagai…
BATU, SUARAGONG.COM - Polsek Ngantang Polres Batu kembali menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian dalam melayani…