Longsor, 3 Akses Jalan ke Batu Ditutup Sementara

Kota Batu, SUARAGONG.COM – Beberapa akses jalan ke Batu ditutup sementara. Cuaca ekstrim yang melanda Batu dan wilayah Malang Raya menyebabkan longsor yang menutup total akses jalur provinsi di Jalan Raya Abdul Manan Wijaya, Dusun Talasan, Desa Sukomulyo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

Longsor ini terjadi setelah hujan deras disertai angin kencang mengguyur kawasan tersebut. Material longsoran, yang terdiri dari tanah bercampur batang bambu.

Baca Juga: Polres Batu Libatkan Tourism Police Layani Wisatawan di Libur Panjang

Apa yang terjadi?

Yang menutupi seluruh badan jalan dan menyebabkan kemacetan parah, mengganggu arus lalu lintas yang menghubungkan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Kediri.

Peristiwa ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi dengan intensitas sedang hingga lebat, serta angin kencang yang terjadi sejak pagi hari. 

Dengan kondisi tersebut, tanah di kawasan perbukitan yang cukup rawan longsor menjadi labil. Pada saat hujan turun, material longsor bergerak cepat menutup jalur utama tersebut. 

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, longsor yang terjadi cukup mengganggu lalu lintas di salah satu jalur penghubung vital di kawasan Malang Raya.

Jalur tersebut dikenal sebagai rute utama yang menghubungkan tiga wilayah penting, sehingga penutupan jalan menyebabkan kemacetan panjang. 

Kendaraan yang sudah terlanjur melintas pada saat kejadian terpaksa terhenti karena material longsor yang menutup total akses jalan. Kendaraan yang berusaha melintas terhambat dan harus menunggu hingga jalur kembali dapat dibuka.

Bagaimana proses evakuasinya?

Upaya evakuasi dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Batu, TNI, BPBD, dan masyarakat setempat yang bergerak cepat untuk membersihkan material longsor dari badan jalan. 

Pembersihan ini memerlukan waktu yang cukup lama mengingat medan yang terjal serta kondisi cuaca yang belum sepenuhnya membaik.

Meskipun hujan masih mengguyur kawasan tersebut, tim gabungan berhasil membuka akses jalan dalam beberapa jam setelah kejadian.

Proses pembersihan material longsor dilakukan dengan hati-hati. Hal tersebut mengingat terdapat potensi longsor susulan yang dapat terjadi mengingat kondisi tanah yang masih labil.

Kendaraan yang hendak melintasi jalur tersebut diminta untuk berhati-hati dan mematuhi instruksi petugas yang berada di lapangan. 

Meski jalur utama akhirnya dapat dilalui kembali, kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam di wilayah yang rawan longsor.

Para pengguna jalan diimbau untuk memantau perkembangan cuaca secara berkala. Serta menghindari jalur-jalur yang berpotensi terkena longsor saat cuaca buruk melanda.

Pemerintah daerah, bersama BPBD, juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari daerah-daerah yang teridentifikasi sebagai kawasan rawan longsor.

Penutupan jalan ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrim yang sering kali mengancam keselamatan dan kenyamanan masyarakat.

Cuaca ekstrem jadi penyebab longsor

Cuaca ekstrem yang terjadi pada hari itu diperkirakan masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, dengan hujan dan angin kencang yang diprediksi berlanjut.

Hal ini memperburuk kondisi di kawasan perbukitan yang memang rawan terhadap bencana alam, terutama longsor.

Pemerintah daerah terus memantau situasi dan melakukan antisipasi untuk mencegah terjadinya bencana lebih lanjut.

Meski demikian, kejadian ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama saat cuaca buruk melanda.

Upaya mitigasi bencana yang lebih baik dan kesiapsiagaan masyarakat sangat dibutuhkan untuk meminimalisir dampak dari kejadian-kejadian serupa di masa mendatang. (Ind/PGN)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News