MALANG, SUARAGONG.COM – Komunitas literasi “Sabtu Membaca” di Kota Malang, Jawa Timur, telah menjadi salah satu contoh keberhasilan dalam menghidupkan semangat membaca di kalangan masyarakat. Berdiri pada tahun 2017, komunitas ini didirikan dengan tujuan untuk memupuk minat baca serta menjadikan literasi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Malang.
Sabtu Membaca berawal dari sebuah gagasan sederhana namun memiliki dampak yang luas. Komunitas ini berfokus pada kegiatan membaca yang dilakukan setiap hari Sabtu, di ruang publik, tepatnya di Taman Slamet, yang terletak di pusat Kota Malang. Melalui kegiatan ini, *Sabtu Membaca* mengajak warga kota untuk lebih peduli terhadap budaya literasi dan mengatasi rendahnya minat baca di kalangan sebagian besar masyarakat.
Latar Belakang Berdirinya “Sabtu Membaca” di Kota Malang
Komunitas Sabtu Membaca lahir dari kegelisahan beberapa individu yang peduli dengan kondisi literasi di Kota Malang. Menurut data dari berbagai sumber, minat baca masyarakat Indonesia, termasuk Malang, tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi para pendiri Sabtu Membaca, yang ingin memberikan kontribusi terhadap peningkatan budaya literasi.
Komunitas ini dipelopori oleh sekelompok warga yang mencintai buku dan percaya bahwa membaca adalah kunci untuk membuka dunia. Mereka melihat taman-taman kota sebagai tempat yang tepat untuk menciptakan suasana nyaman untuk membaca. Salah satu pendiri komunitas, Arya Wibowo, mengungkapkan bahwa mereka memilih Taman Slamet sebagai lokasi pertama karena taman ini mudah diakses oleh semua kalangan masyarakat, baik dari segi lokasi maupun kenyamanan.
“Dulu kami merasa bahwa banyak orang yang lebih suka menghabiskan waktu di luar ruangan hanya untuk bersantai tanpa ada kegiatan positif. Dari sana, kami berpikir bahwa taman bisa menjadi ruang terbuka untuk memfasilitasi masyarakat agar bisa berkumpul sambil membaca,” kata Arya.
Dengan modal semangat dan niat baik, komunitas ini pun mulai mengajak warga untuk datang ke Taman Slamet setiap Sabtu. Tidak ada biaya yang dibebankan kepada anggota atau peserta yang datang. Tujuan utama Sabtu Membaca adalah menciptakan ruang literasi yang terbuka untuk umum tanpa batasan usia, latar belakang, ataupun status sosial.
Kegiatan Sabtu Membaca: Membaca Bersama di Ruang Publik Kota Malang
Setiap Sabtu, komunitas ini mengadakan acara membaca bersama yang terbuka untuk siapa saja. Kegiatan dimulai pada pukul 07.00 WIB, di mana para peserta dapat datang membawa buku masing-masing atau meminjam buku dari koleksi yang tersedia di meja buku Sabtu Membaca. Di setiap pertemuan, akan ada sesi berbagi cerita atau diskusi tentang buku yang telah dibaca. Ini menjadi salah satu cara agar masyarakat dapat lebih terhubung satu sama lain melalui minat yang sama, yaitu membaca.
Selain itu, Sabtu Membaca juga mengadakan berbagai kegiatan literasi seperti pelatihan menulis, workshop penerbitan buku, serta kelas membaca untuk anak-anak. Kegiatan ini tidak hanya terbatas pada orang dewasa, tetapi juga menjangkau generasi muda dan anak-anak yang menjadi sasaran penting dalam menumbuhkan budaya literasi sejak dini.
Salah satu kegiatan yang cukup digemari adalah “Baca Bersama Anak”. Kegiatan ini dikhususkan bagi orang tua dan anak-anak untuk membaca buku bersama di taman, dengan tujuan mengajarkan pentingnya membaca sejak usia dini. Melalui kegiatan ini, para orang tua diajak untuk menjadi teladan dalam hal kebiasaan membaca, sementara anak-anak diberikan buku bacaan yang sesuai dengan usia mereka.
Dampak Positif Terhadap Masyarakat
Seiring berjalannya waktu, kegiatan Sabtu Membaca mulai mendapat perhatian lebih luas dari masyarakat Kota Malang. Keberadaannya tidak hanya menciptakan ruang untuk membaca, tetapi juga berhasil membangun komunitas yang peduli terhadap perkembangan literasi. Sejumlah sekolah dan universitas di Malang pun mulai mengajak siswa-siswanya untuk bergabung dalam kegiatan tersebut sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
Salah satu peserta aktif, Sari, seorang mahasiswa Universitas Malang, mengungkapkan pengalamannya mengikuti komunitas ini. “Sabtu Membaca membuka wawasan saya tentang dunia literasi yang lebih luas. Tidak hanya membaca buku, saya juga bisa belajar tentang cara menulis dan mendiskusikan topik-topik tertentu bersama teman-teman,” ujar Sari.
Penyebaran informasi mengenai komunitas ini juga semakin meluas melalui media sosial. Banyak peserta yang kemudian membagikan pengalaman mereka di platform digital, menarik minat masyarakat lainnya untuk ikut serta. Melalui Instagram dan Facebook, komunitas Sabtu Membaca menyebarluaskan kegiatan-kegiatannya, termasuk sesi pembacaan buku, acara diskusi, dan workshop.
Tidak hanya itu, komunitas ini juga membuka kesempatan bagi penulis lokal untuk memperkenalkan karya-karya mereka kepada masyarakat luas. Sabtu Membaca sering mengadakan acara peluncuran buku dengan mengundang penulis lokal Malang, memberikan mereka kesempatan untuk berbicara tentang proses kreatif mereka dan mempromosikan karya-karya mereka di hadapan audiens yang antusias.
Baca Juga :Bawaslu Kabupaten Malang Luncurkan Buku “Semesta Pengawasan Pemilu”
Menghadapi Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski telah berhasil menciptakan sebuah gerakan literasi yang signifikan di Kota Malang, Sabtu Membaca masih menghadapi tantangan. Salah satunya adalah ketersediaan dana dan fasilitas. Meskipun banyak masyarakat yang antusias, komunitas ini beroperasi dengan dana yang terbatas dan bergantung pada dukungan sukarela dari anggotanya. Oleh karena itu, mereka terus berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan penerbit buku.
Dalam waktu dekat, komunitas ini berencana untuk mengembangkan program-program baru, seperti perpustakaan keliling dan program literasi digital untuk menjangkau generasi muda yang semakin terhubung dengan teknologi. Mereka juga berharap dapat lebih sering mengundang pembicara dari berbagai kalangan untuk mengisi acara dan menginspirasi peserta.
Komunitas Sabtu Membaca telah membuktikan bahwa gerakan literasi tidak hanya bisa dilakukan di ruang-ruang tertutup, tetapi juga dapat berjalan dengan baik di ruang terbuka, seperti taman. Melalui kegiatan membaca bersama yang sederhana, Sabtu Membaca berhasil mengajak masyarakat Kota Malang untuk mencintai buku, berdiskusi, dan meningkatkan kemampuan literasi mereka. Dengan semangat yang terus membara, komunitas ini berharap dapat terus memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan literasi di Indonesia, khususnya di Kota Malang. (Ind/aye)
Baca Juga Artikel Berita Terupdate Lainnya dari Suaragong di Google News