Malang, Suaragong – Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, baru aja ngasih tanggapan soal kasus pencurian disertai pembunuhan yang terjadi di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, pada Jumat, 22 Maret 2024 lalu. Kasus ini lagi ramai banget dibicarain, terutama karena ada isu yang nyebut kalau penanganannya nggak bener. Nah, gimana sih sebenarnya? Yuk, kita bahas!
Jadi, kuasa hukum dari terdakwa, M Wakhid Hasyim Afandi (29) dan M Iqbal Faisal Amir (28), yaitu Henru Purnomo, SH, MH, bilang kalau kedua adik kakak ini nggak bersalah. Dia juga nyebut ada kejanggalan dalam kasus ini pas sidang di Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Senin (15/7/2024) kemarin.
Menanggapi itu, Kapolres Putu Kholis Aryana bilang kalau mereka udah serius banget nangani kasus ini. Bahkan, mereka udah bentuk tim khusus buat nyelidikin.
“Kita udah bentuk tim khusus buat nangani kasus ini. Selain itu kita juga serius banget dan udah melibatkan ahli buat pemenuhan alat bukti. Kita dapet hasil DNA yang cocok dan itu jadi salah satu bukti buat nentuin tersangka.” Kata Kholis, Selasa (16/7/2024).
Dari hasil penyelidikan yang hati-hati itu, ditambah keterangan saksi-saksi yang mendukung dan diperkuat dengan rekonstruksi, akhirnya mereka punya cukup bukti buat menetapkan tersangka. Kholis juga bilang kalau mereka paham keluarga terdakwa pasti berusaha buat membela keluarganya. Sekarang, kasus ini udah masuk proses persidangan di PN Kepanjen.
“Kita buka ruang seluas-luasnya buat keluarga. Silakan kapanpun datang ke Polres Malang buat ketemu tim penyidik. Di situ nanti bakal dikasih keterangan dan kesempatan buat menjawab hal-hal yang jadi pertanyaan. Kita sangat terbuka.” Lanjut Kholis.
Baca juga : Polisi Musnahkan Bom Sisa Perang Dunia di Malang
Penanganan Kasus Sudah Sesuai Prosedur
Kholis selaku Kapolres Malang juga bilang kalau semua proses penyelidikan dan penyidikan ini bisa mereka pertanggungjawabkan. Mereka juga udah komunikasi sama jaksa terkait kasus ini dan nggak ada kendala dalam proses penuntutan yang lagi berlangsung di pengadilan.
Sebagai info tambahan, kejadian pencurian disertai pembunuhan ini terjadi pas warga lagi salat tarawih. Korban, Sri Agus Iswanto, ditemukan meninggal dengan pisau masih menancap di bagian belakang, sementara Ester Sri Purwaningsih ditemukan dengan luka memar di wajahnya. Setelah membuat lumpuh korban, kedua pelaku ngambil barang-barang seperti handphone Oppo dan dompet, lalu kabur lewat pintu samping.
“Setelah itu, mereka pindah-pindah tempat, kadang di area Pakis, kadang di Kota Malang.” Kata Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah.
Sementara itu, kuasa hukum terdakwa, Henru Purnomo, membantah kliennya bersalah. Dia bilang bakal ajukan eksepsi dan nggak ingin kejadian seperti kasus Pegi di Malang.
“Kami akan ajukan eksepsi. Kami nggak mau terjadi kasus seperti Pegi di Malang. Ada beberapa kejanggalan dalam kasus ini.” Katanya.
Sayangnya, Henru belum bisa jelasin secara rinci apa aja kejanggalan yang dimaksud. Dia bilang bakal nyampein semuanya pas sidang eksepsi yang dijadwalkan pada Senin (29/7/2024) depan.
“Saya berharap penuntut umum mempelajari kasus ini dan majelis hakim bisa ngasih putusan yang seadil-adilnya.” Pungkas Henru.
Baca juga : Polres Malang Mulai Operasi Patuh Semeru 2024
Itu dia gaes, update terbaru dari kasus pencurian disertai pembunuhan di Pakis. Semoga aja semuanya bisa berjalan lancar dan adil ya. Mari kita ikuti terus perkembangan kasus ini! (nif/rfr)