MALANG, SUARAGONG.COM – Diketahui bahwa program ambisius presiden Prabowo yaitu Program makan bergizi gratis (MGB) telah berjalan di berbagai wilayah RI. Salah satunya di kabupaten malang. Penggelaran Program MBG ini mendapat anstusias besar dari masyarakat dan juga para murid sekolah. Namun di sisi lain, program MBG ini menyebabkan kantin kantin sekolah salah satu di SMP 2 Kepanjen sepi dan tak ada murid yang makan atau jajan lagi usai sehari penerapan program MBG ini.
Salah satu ibu kantin, Ria yang diwawancarai oleh tim media suaragong menjelaskan bahwa para murid sekarang enggan untuk ke kantin lagi semenjak adanya makan bergizi gratis ini. Dampak ini terasa sejak hari pertama program ini dijalankan. Sebelum adanya program ini, daganagn atau jualan di kantin ramai dan habis terjual. Namun kini dagangan tersebut tersisa dan bahkan ada yang tidak laku sama sekali.
Hal ini turut mengundnag pertanyaan dari para penjual di kanti sekolah, apakah ada konpensasi atau solusi untuk ini dari pemerintah.
“Semenjak progam MBG tersebut dilaksanakan, saya bertanya kepada para murid karena saya juga dekat denga murid, kenapa tidak datang ke belakang?, si murid menjawab bahwa sudah diberi makanan gratis jadi tidak perlu ke belakang lagi.” Cerita ibu kantin.
Ibu kantin penjual mie disana juga mengungkapkan biasanya ia bisa menjual lebih dari 70 mangkok mie setiap harinya, namun kini ia hanya berhasil menjual sebanyak 25 mie. Hal ini menjadi khawatirannya, dimanatakut bila esok hari dan seterusnya tidak akan laku lagi sama sekali.
“Saya bisa menjual sehari lebih dari 70 mangkok, namun kini hanya bisa laku 25”, Jelasnya.
Baca Juga : 2.500 Porsi MBG Disalurkan SPPG Kepanjen, Siswa Sangat Antusias
Ibu kantin juga sebelumnya sudah diberitahu oleh pihak sekolah terkait program yang akan ditetapkan ini. Ia juga bertanya kepada sekolah bagaimana kebijakan dari sekolah sendiri terkait program ini. Dan bagaimana bila dagangannya sepi imbas Program MBG ini?.
Namun pihak sekolah belum bisa menjawab dan dikatakan tampak bingung mengenai solusi untuk permasalahan kantin sepi ini. Untuk itu ibu kantin terpaksa harus mengurangi keuntungannya dan berpasrah untuk mengurangi stok jualannya.
“Dari pihak sekolah belum menjawab pertanyaan saya terkait kantin yang sepi ini, dari saya sendiri akan mengurangi makanan jualan saya, setidaknya sedikit, pokok habis lah”, ujar ibu kantin.
Untuk dagangan lain juga menerapkan hal yang sama, dengan mengurangi makan yang dijualnya. Khususnya untuk yang berjualan nasi, bisa mengurangi sampai 90 persen jualan biasanya. Hal ini karena makanan dari program makan gratis juga berupa nasi. Hingga hari ini, Para penjual kantin biasanya melayani murid yang belum sarapan di pagi hari, namun untuk makan siang belum bisa dipastikan akan laku karena ada programnya tersebut. (aye).
Baca Juga Artikel Berita Terupdate Lainnya dari Suaragong di Google News
BATU, SUARAGONG.COM - Jajaran Pemerintah Kota Batu, yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, Zadim Effisiensi, melepas…
BATU, SUARAGONG.COM - Sesuai dengan surat keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri, tertanggal 7 Januari 2024…
BATU, SUARAGONG.COM - Acara pisah kenang untuk Edi Sunaedi yang telah menjabat sebagai Direktur Utama…
Malang, Suaragong.com - Era digital telah membawa tantangan baru bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan…
MALANG, SUARAGONG.COM - Bupati Malang M Sanusi meminta, agar para Kepala Desa (Kades) di wilayah…
MALANG, SUARAGONG.COM - Kota Malang akan memulai Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 13…