Malang, Suaragong.com – Kasus pengeroyokan yang menewaskan ASA (17), seorang pesilat muda, terus berkembang. Setelah sebelumnya Polres Malang menetapkan 10 tersangka, pada 25 September lalu, dua tersangka baru kembali ditangkap. Kedua tersangka tambahan adalah Nur Rochman (28) dari Bumiaji, Kota Batu, dan Achmat Sifak Mashudi (23), warga Karangploso.
Peristiwa pengeroyokan ini bermula dari kesalahpahaman. Pada Agustus, korban ASA yang berasal dari Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, mengunggah foto dirinya mengenakan atribut salah satu perguruan silat di status WhatsApp. Unggahan tersebut mendapat tanggapan negatif dari MAS (17), salah satu tersangka. MAS menanyakan keaslian atribut tersebut, dan setelah korban mengonfirmasi, ia mengajak ASA bertemu.
Baca juga : Kurir Sabu Asal Pasuruan Diringkus Polisi di Malang
ASA datang sendiri ke pertemuan itu, namun MAS datang bersama tiga temannya yang juga pesilat. Pertemuan ini berakhir dengan pengeroyokan terhadap ASA hingga mengalami luka-luka. Beberapa hari kemudian, MAS kembali mengajak korban bertemu, kali ini dengan lebih banyak teman. Pengeroyokan kedua ini menyebabkan ASA mengalami luka serius hingga nyawanya tidak tertolong meskipun sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Polisi awalnya menetapkan 10 tersangka dalam kasus ini. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, dua tersangka baru ditangkap, sehingga total tersangka menjadi 12 orang.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur, menjelaskan bahwa kedua tersangka tambahan memiliki peran masing-masing dalam kasus tersebut. “Awalnya mereka tidak mengakui keterlibatan, namun setelah pemeriksaan lebih dalam, kedua pelaku akhirnya mengakui peran mereka,” ungkapnya.
Baca juga : Baru Kerja 2 Minggu, ART di Malang Ditangkap Polisi Usai Gasak Perhiasan Majikan
Achmat Sifak Mashudi, ketua rayon perguruan silat, dinilai bertanggung jawab karena membiarkan pengeroyokan terjadi saat kejadian. Sedangkan Nur Rochman, seorang senior di perguruan tersebut, ikut terlibat dengan memukul korban sekali di pipi serta membiarkan pengeroyokan oleh pelaku lain terjadi.
Dengan penambahan dua tersangka ini, polisi terus mengusut kasus pengeroyokan tragis ini untuk memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya. (acs)