MALANG, SUARAGONG.COM – Menjelang Peringatan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober, Pemerintah Kota Malang melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) mengadakan Sarasehan Hari Santri di Hotel Aria Gajayana pada Kamis, 17 Oktober. Acara ini dihadiri oleh sekitar 120 peserta yang terdiri dari santri dan pengurus pondok pesantren di wilayah Kota Malang.
Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, ST, MT, membuka acara ini dengan memberikan sambutan yang menekankan pentingnya peran santri dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di Kota Malang. Dalam sambutannya, Erik menyatakan bahwa Kota Malang mampu menghadirkan generasi muda yang tangguh.
“Dengan banyaknya pondok pesantren di Kota Malang, saya percaya kita mampu menghadirkan generasi muda tangguh, baik dalam pengetahuan maupun akhlak. Ini menjadi sumber utama untuk mendukung suksesnya visi dan misi Indonesia Emas 2045.” Papar Erik.
Erik berharap sarasehan ini dapat menghasilkan kesepakatan bersama untuk mewujudkan SDM santri yang berwawasan global. Ia menekankan perlunya dorongan untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan santri dalam menghadapi tantangan zaman.
“Kita ingin menciptakan santri sebagai agen penggerak kebaikan yang memiliki kompetensi, akhlak, dan martabat untuk merengkuh masa depan.” Ujarnya.
Dalam era globalisasi yang semakin maju, Erik juga mengingatkan bahwa santri perlu melek teknologi dan dapat memanfaatkan informasi digital.
“Santri harus melek teknologi agar mampu menggunakan teknologi untuk menyebarkan kebaikan, sambil tetap berpegang pada nilai-nilai agama di tengah derasnya arus informasi digital.” Tambahnya.
Acara sarasehan ini juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai pentingnya peran santri dalam masyarakat. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan inspirasi baru bagi para santri untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Teknologi: Sarana Menyebarkan Nilai Positif
Erik juga menekankan bahwa teknologi bukan hanya alat. Tetapi juga dapat menjadi sarana untuk menyebarkan nilai-nilai positif.
“Dengan teknologi, santri bisa menjangkau lebih banyak orang dan mengedukasi masyarakat tentang kebaikan, sehingga kontribusi mereka bisa lebih luas.” Ungkapnya.
Baca juga: Pesantren Digital: Pemanfaatan AI untuk Pemasaran di Pesantren Tholabie Malang
Selain itu, sebagai informasi tambahan, Pemkot Malang akan menyelenggarakan Apel Bersama pada 22 Oktober mendatang dalam rangka peringatan Hari Santri 2024. Kegiatan ini akan diikuti oleh santri, pengurus pondok, serta masyarakat.
“Kami juga akan mengunjungi pesantren dan berkolaborasi dengan Baznas serta mengadakan pasar halal. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk lebih mendekatkan diri dengan santri dan masyarakat.” Jelas Erik.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan Hari Santri, tetapi juga sebagai momentum untuk mengingatkan peran penting santri dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia dan berpengetahuan. Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan santri dapat lebih termotivasi untuk berkontribusi dalam berbagai bidang, termasuk teknologi, pendidikan, dan sosial.
“Dengan semangat dan komitmen yang kuat, saya yakin santri Kota Malang dapat menjadi contoh bagi generasi muda lainnya. Mari kita tingkatkan kolaborasi dan sinergi untuk mewujudkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam karakter dan akhlak,” tutup Erik.
Sebagai penutup, Sarasehan Hari Santri ini menjadi langkah awal untuk mengajak santri di Kota Malang untuk lebih aktif dan kreatif dalam memanfaatkan teknologi. Harapannya, dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, mereka dapat berperan aktif dalam masyarakat dan mendukung pembangunan bangsa ke arah yang lebih baik. (Prokopim/rfr)