Malang, Suaragong.com – SDN 8 Tambakasri, yang terletak di Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang, dulunya hanya memiliki 56 siswa, yang jumlahnya tergolong sangat sedikit. Namun, seiring berjalannya waktu, sekolah yang terletak di bawah bukit ini mulai berkembang. Jumlah siswa terus meningkat secara bertahap, dari 56 menjadi 77, dan kini mencapai 83 siswa.
Kepala SDN 8 Tambakasri, Misdi, S.Pd, menjelaskan bahwa dengan adanya peningkatan jumlah peserta didik, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini dilakukan agar jumlah murid di sekolah ini dapat berkembang lebih baik, seperti di sekolah-sekolah lainnya. “Kami akan terus fokus pada peningkatan mutu pendidikan dengan mengajak rekan-rekan guru untuk lebih disiplin. Hal ini sangat diharapkan oleh para orang tua siswa. Selain disiplin, para guru juga harus tertib dan sering memberikan pelajaran tambahan di luar jam sekolah,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Misdi juga menjelaskan bahwa salah satu alasan awalnya jumlah murid di SDN 8 Tambakasri terbilang sedikit adalah karena lokasi geografis sekolah ini hanya dapat menjangkau siswa dari tiga RT saja. Selain itu, sekolah ini juga berdekatan dengan SDN 4 Tambaksari. “Dengan jumlah siswa yang ada saat ini, kami merasa sudah cukup baik. Di sekitar sekolah juga ada dua TK, yaitu TK Dharma Wanita dan TK Sobra, yang menjadi cikal bakal SDN 8 Tambakasri,” tambahnya.
Meski dikenal sebagai sekolah kecil yang berada di daerah terpencil dengan jumlah siswa yang terbatas, SDN 8 Tambakasri berhasil meraih prestasi. Salah satunya adalah suksesnya program Kampus Mengajar yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Program ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dari para mahasiswa dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), terutama di masa pandemi Covid-19.
Sebanyak lima mahasiswa, dua di antaranya dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), terlibat dalam program ini. Mereka adalah Hamdan Sokirin, Aulia Arbiyan Putri, Ariq Al-Haidar, Nurjalia Kairoty, dan Bagus Setiawan. Kelima mahasiswa tersebut bekerja sama dalam tim untuk mengabdikan diri di sekolah tersebut. Mereka mengabdi dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di jenjang pendidikan dasar dan menengah pertama di daerah tersebut.
Baca Juga : Gaes !!! Disdikbud Sebut 40 Sekolah di Kota Malang Rusak
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Sur/Fz/Sg).
BATU, SUARAGONG.COM - Peran para Pengawal Demokrasi yang tergabung dalam pengawas pemilu untuk pertama kalinya,…
Batu, Suaragong.com - Mencatat sejarah baru Seminar internasional bertema "The 1st International Conference On Military…
, SUARAGONG.COM - Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., yang akrab disapa Abah Sanusi,…
BATU,SUARAGONG.COM - Kota Wisata Batu (KWB) selama ini dikenal dengan keindahan alam dan potensi agrowisatanya,…
MALANG, SUARAGONG.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memberikan Vaksinasi Human Papillomavirus (HPV). Tindakan ini sebagai…
BATU, SUARAGONG.COM - Polsek Ngantang Polres Batu kembali menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian dalam melayani…