Malang,Suaragong.com – Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Malang, Tito Febrianto, mengungkapkan bahwa masih ada ratusan koperasi di wilayahnya yang belum menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT). “Dari 1.387 koperasi yang terdaftar di Kabupaten Malang, sekitar 300 koperasi di 33 kecamatan belum melaksanakan RAT”. Ujar Tito Febrianto baru-baru ini.
Ratusan Koperasi Belum Melaksanakan RAT : Penting Untuk Bantuan Permodalan
Tito menambahkan, banyak koperasi yang bahkan tidak lagi memiliki tempat dan papan nama. Hal ini mempersulit pihaknya dalam melakukan pendampingan agar koperasi-koperasi tersebut bisa aktif kembali.
Ia menekankan pentingnya koperasi untuk melakukan RAT. Karena koperasi yang aktif berhak mendapatkan bantuan permodalan dari Pemerintah Kabupaten Malang. “Pemerintah sudah menyiapkan dana sebesar Rp 7,2 miliar untuk usaha mikro dan koperasi, yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha,” jelas Tito.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa ada batasan dalam pemberian pinjaman. Usaha mikro bisa memperoleh bantuan hingga Rp 50 juta, sementara koperasi dapat mengakses pinjaman hingga Rp 150 juta.
Dorongan Terhadap Koperasi
“Kami mendorong koperasi yang sudah berbadan hukum untuk segera melaksanakan RAT agar bisa memanfaatkan dana tersebut,” tambahnya.
Menurut Tito, pemerintah daerah tidak dapat menghapus data koperasi yang tidak aktif karena data tersebut tercatat di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia.
“Koperasi yang sudah terdaftar di Kemenkumham memiliki badan hukum yang sah, sehingga kami tidak bisa menghapus data mereka,” tegas Tito.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro dan koperasi, untuk proaktif melaksanakan kewajiban Rapat Anggota Tahunan. Tito juga siap turun langsung untuk memberikan pendampingan kepada koperasi yang membutuhkan bantuan.
“Bapak camat diharapkan juga mendorong koperasi-koperasi yang sudah berbadan hukum untuk segera melaksanakan RAT,” pungkas Tito. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! Koperasi yang Kuat Menjadi Pilar Ekonomi Mikro dan Kecil di Kota Batu