SUARAGONG.COM – Harga tomat di Kota Malang mengalami kenaikan drastis. Yaitu mencapai harga hingga Rp 20.000 per kilogram. Dengan lonjakan harga sekitar 60-80 persen dalam seminggu terakhir. Kondisi ini membuat pedagang di Pasar Klojen, seperti Isnaini. Ia mengungkapkan akan mengurangi stok tomat untuk menghindari risiko kerugian akibat tomat yang cepat membusuk.
Isnaini, salah satu pedagang di pasar tersebut, menjelaskan bahwa biasanya ia bisa menyediakan 4-5 kilogram tomat. Namun karena kondisi saat ini, ia hanya berani menyediakan 3 kilogram karena kenaikan harga. “Biasanya jual Rp 10.000 per kilo. Tapi untuk sekarang harus jual antara Rp 16.000 hingga Rp 20.000 per kilogram,” jelas Isnaini. Ia juga menyebutkan bahwa pembeli pun kini hanya membeli setengah kilogram, sehingga ia menyesuaikan stok agar tidak ada yang terbuang.
Ninik, pedagang lainnya, mengungkapkan bahwa harga kulakan tomat saat ini sekitar Rp 14.000 per kilogram. Ia mengaitkan kenaikan ini dengan musim hujan yang menyebabkan pasokan tomat dan komoditas lain, seperti bawang merah dan bawang putih, ikut terdampak.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan langkah intervensi untuk menstabilkan harga tomat di pasaran. “Kami akan berkoordinasi dengan petani dan distributor di Malang Raya untuk memastikan pasokan tomat mencukupi, khususnya selama musim hujan yang mempengaruhi harga komoditas ini,” ujar Eko.
Dengan kenaikan harga ini, banyak pedagang merasakan dampak turunnya jumlah pembelian yang berimbas pada pendapatan mereka. Pemkot Malang berharap, dengan koordinasi bersama para produsen dan distributor lokal, harga tomat di pasaran dapat segera stabil kembali. (Fat/Aye/Sg)
Baca Juga : Gaes !!! Inflasi Terkendali, Pj. Wali Kota Malang Optimis Jelang Akhir Tahun