Site icon – Malang Raya

Gaes !!! Jelang Pilkada, Diskominfo Kabupaten Malang Ingatkan Konten HOAKS

Diskominfo Kabupaten Malang mewanti-wanti masyarakat memiliki wawasan digital akan Konten Hoaks menjelang Pilkada 2024

FT : Diskominfo Kabupaten Malang mewanti-wanti masyarakat memiliki wawasan digital akan Konten Hoaks menjelang Pilkada 2024/sc : Nif/Pers

Malang, Suaragog.com – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang mewanti-wanti masyarakat memiliki wawasan digital yang mumpuni dan mampu menangkal konten HOAKS. Sebab, menjelang pesta demokrasi lima tahunan, yaitu Pilkada 2024 ini, informasi bohong (HOAKS) bertebaran di mana-mana.

Plt Kadiskominfo Kabupaten Malang, Wahyu Kurniati, mengatakan, dirinya mendorong perangkat desa untuk membentuk KIM (Komunitas Informasi Masyarakat) “Dengan KIM ini adalah, salah satu menangkal hoaxs, supaya di desa ada penyeimbang,” katanya Rabu (18/9/2024).

Waspada Konten Hoaks Menjelang Pilkada

Lebih lanjut ia menjelaskan, hingga saat ini, desa yang sudah memiliki KIM dari 390 desa dan kelurahan se Kabupaten Malang, sudah 247 desa terbentuk KIM. Harapannya, desa-desa lain juga terbentuk KIM. Ia menambahkan, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 ini, secara peran dan pengawasan adalah KPU dan Bawaslu ranahnya. Namun, pengawalan informasi bohong atau hoax menjadi tugas Diskominfo.

Sehingga Kurniati menyebut, Kominfo selalu menggaet beragam pihak termasuk Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) dan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI).

Namun alhamdulillah, pada pelaksanaan Pemilu kemarin, semua tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Malang, dikatakan tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Misalnya chaos ataupun terjadi konflik yang tidak dinginkan. “Alhamdulillah tidak ada masalah. Dan kami tetap selalu kordinasi dan sering diinisiasi oleh KPU kadang Bawaslu karena penyelenggara nya KPU Bawaslu,” pungkasnya.

Saring Informasi Sebelum Di Konsumsi

Menjelang Pilkada, masyarakat harus semakin waspada terhadap penyebaran konten hoaks yang berpotensi memecah belah. Hoaks sering kali disebarkan untuk menyesatkan opini publik dan memanipulasi pemilih, sehingga penting bagi setiap orang untuk melakukan verifikasi terhadap informasi yang diterima, terutama di media sosial.

Edukasi mengenai cara mengenali ciri-ciri berita palsu, seperti sumber yang tidak jelas dan judul sensasional, perlu terus digaungkan. Pemerintah, penyelenggara pemilu, dan media harus bekerja sama untuk memberikan informasi yang akurat. Sementara masyarakat diharapkan menjadi pemilih yang cerdas dan tidak mudah termakan isu hoaks. Ajak dan Edukasi Sanak Saudara, Tetangga agar mengetahui konten hoaks. Lindungi Demokrasi Kita dan kesatuan di Momen Pilkada 2024 ini. (nif/aye/sg).

Exit mobile version