Malang, Suaragong – Akibat dampak musim kemarau, warga di 4 pedukuhan Desa Ringinsari Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang mengalami krisis air bersih. Seperti di Dusun Krajan, Semampir, Sidodadi dan Dusun Sidomukti. Kepala Desa Ringinsari Slamet Winari melayangkan surat permohonan bantuan air bersih ke kantor BPBD Kabupaten Malang. Guna mengatasi krisis air bersih di musim kemarau saat ini.
“Hari ini BPBD Kabupaten Malang melakukan survey lokasi ke sejumlah titik yang terdampak kekeringan. Tetapi untuk pengiriman air bersih kami menunggu kabar lanjut dari BPBD Kabupaten Malang.” Terang Winari Kamis (19/9/2024) Tadi.
Dampak Kemarau: Bebebrapa Titik Daerah Kabupaten Malang Krisis Air
Dikatakan Winari, sambil menunggu dropping air bersih dari BPBD Kabupaten Malang. Saat ini warga Desa Ringinsari harus membelinya seharga Rp 130 ribu untuk setiap satu tangki dengan volume 5000 liter.
Namun demikian Winari berharap, dengan tercovernya proyek pengolahan dan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) di Desa Ringinsari, itu segera beroperasi. Karena, sambung Winari, dengan beroperasinya proyek SPAM nanti, kedepan warga Desa Ringinsari dan sekitarnya tidak lagi kekurangan air bersih. Khususnya pada saat musim kemarau seperti sekarang.
20 Desa Berpotensi Kekeringan
Sebagai informasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mencatat 20 desa itu tersebar di 6 kecamatan. Di antaranya Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Desa Jabung, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, dan Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung.
Kemudian, 6 desa di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, yakni Desa Sumbermanjing Wetan, Desa Sumberagung, Desa Kedungbanteng, Desa Tambakasri, Desa Ringinsari, Desa Argotirto, Desa Sitiarjo, Desa Klepu, Desa Ringinkembar, Desa Tambakarjo, dan Desa Druju. Selanjutnya, 4 desa di Kecamatan Kalipare, yakni Desa Sumberpetung, Desa Kalipare, Desa Kalirejo, dan Desa Putukrejo.
“20 desa yang berpotensi kekeringan ini mengacu atas kekeringan yang terjadi pada tahun 2023 lalu,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan beberapa waktu lalu.
Salah satu desa yang sudah mulai mengalami kekeringan, saat ini yakni Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung.
BPBD Siapkan Tandon Portable
“Debit air di sana sudah mulai berkurang. Tapi belum berkurang,” jelasnya.
Dibanding tahun 2022 lalu, peta potensi kekeringan itu menurut Sadono meningkat, meski titiknya banyak berubah. Seperti Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang dan Desa Banjarejo, Kecamatan Donomulyo hilang dalam peta kekeringan tahun 2023.
“Hilangnya beberapa desa dari peta potensi kekeringan diantaranya adanya perluasan fasilitas supply air dari pemerintah, seperti PDAM dan Himpunan Pengusaha Air Minum (HIPAM) sudah mulai masuk,” tuturnya.
Guna mengantisipasi kekeringan 20 desa yang diprediksi akan mengalami kekeringan itu, BPBD Kabupaten Malang telah banyak mendapat dukungan tandon bulat dan portable dari BPBD Provinsi Jawa Timur. “Kita punya tandon lipat sebanyak 60 unit. Tandon bulat sekitar 50 unit dengan kapasitas masing-masing kurang lebih 1200 liter,” pungkasnya (Sur/Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! Krisis Air: Warga 6 Dusun di Ringinkembar Kekurangan Air Bersih