Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Kota Batu, Yogi Eka Chalid, menekankan beberapa hal. Salah satu hal pentingnya peran media dalam mendukung pengawasan Pemilu. “Media adalah perpanjangan tangan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Termasuk dari Bawaslu, yang bisa diakses publik dengan mudah,” ujarnya. Yogi menyampaikan bahwa keterlibatan media sangat penting dalam menciptakan transparansi pada setiap tahapan Pemilu, sehingga publik cepat mengetahui potensi pelanggaran.
Selain media, Bawaslu juga mendorong pengawasan di ranah siber melalui kolaborasi dengan konten kreator. Menurut Yogi, di era digital, informasi Pemilu menyebar dengan cepat, sering kali disertai risiko misinformasi. Konten kreator diharapkan dapat membantu menyaring dan menyebarluaskan informasi yang akurat. “Kami berharap konten kreator turut menjaga integritas proses Pemilu, baik di dunia nyata maupun di media sosial,” katanya.
Bawaslu juga mengundang Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Korwil Malang Raya, dengan Anak Agung Ayu Mirah Krisnawati sebagai narasumber. Ia menyoroti pentingnya kampanye “prebunking,” atau pendekatan proaktif melawan hoaks dengan menyebarkan informasi akurat sebelum misinformasi menyebar luas. “Pemilu sering menjadi momen penyebaran hoaks untuk menjatuhkan lawan politik,” ujar Mirah. Menurutnya, prebunking efektif karena membangun kepercayaan audiens melalui logika dan contoh kasus nyata.
Melalui kegiatan ini, Bawaslu berharap masyarakat dapat lebih selektif dalam menerima informasi terkait Pemilu, sehingga Pemilu di Kota Batu bisa terlaksana secara adil dan bermartabat. “Sinergi ini diharapkan mampu menekan angka pelanggaran,” tutup Yogi. (Aye/Sg).
Baca Juga : Gaes !!! Pastikan Keamanan Jelang Pelantikan Presiden RI, Polres Batu Gelar Patroli Skala Besar