Malang, Suaragong – Karnaval tahunan Desa Dilem kembali digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Acara ini berlangsung pada Sabtu, pukul 14.00 WIB, dan menarik perhatian banyak warga yang berbondong-bondong memenuhi Jalan Semeru, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jalan Dilem, untuk menyaksikan kemeriahan perayaan tersebut.
Karnaval Pagi Hingga Malam Desa Dilem
Sejak siang hari, antusiasme masyarakat sudah terlihat jelas dengan barisan warga yang berjejer di pinggir jalan, menantikan penampilan karnaval. Acara ini menjadi momen yang sangat dinanti oleh warga Desa Dilem, serta desa-desa lain di sekitar Kepanjen, yang turut datang untuk menikmati keseruan dan meriahnya karnaval.
Tidak hanya para penonton yang antusias, persiapan karnaval ini pun menunjukkan usaha keras dari para warga setempat. Berbagai tenda, panggung, dan dekorasi jalan telah dipersiapkan jauh-jauh hari. Hal ini menjadikan karnaval tahun ini sebagai ajang yang lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Acara ini juga menjadi peluang bagi para pedagang untuk meraup rezeki. Lapak-lapak mereka berjajar di sepanjang jalan, menawarkan beragam makanan dan minuman kepada para pengunjung yang datang untuk menyaksikan karnaval.
Aksi Spetakuler dari Para Peserta
Dalam parade karnaval, para peserta menyuguhkan beragam atraksi yang memukau. Salah satu penampilan yang paling menarik perhatian adalah aksi drum band yang tampil begitu kompak, memikat hati para penonton dengan dentuman bass drum dan lantunan nada dari pianika yang berpadu indah. Penampilan drum band ini diisi oleh siswa-siswi sekolah dasar, yang tampil energik dan penuh semangat, diikuti oleh Banser dengan barisan gagah mereka.
Tidak hanya berlangsung pada siang hari, kemeriahan karnaval berlanjut hingga malam hari dengan agenda pertunjukan “Sound system” atau yang dikenal sebagai “horeg”, yang menggema di seluruh Desa Dilem. Suasana semakin meriah dengan tarian-tarian khas yang dipersembahkan oleh para peserta karnaval dari masing-masing wilayah.
Semakin Malam Karnaval Desa Dilem Semakin Pecah
Pada malam hari, para peserta berlomba mengadu konsep, tema, musik, tarian, dan kostum mereka di depan juri. Tarian yang ditampilkan mencerminkan kekayaan budaya serta kreativitas dari warga Desa Dilem, yang berusaha memberikan penampilan terbaik dalam acara tahunan ini. Setiap kelompok berusaha menonjolkan keunikan mereka, baik dari segi gerakan tari maupun penampilan kostum, yang menambah semarak suasana perayaan malam itu.
Persiapan Karnaval yang Matang Dari Warga
Pak Agus Susilo, selaku Ketua Panitia Desa Karnaval Dilem 2024, mengungkapkan rasa apresiasinya terhadap semangat dan antusiasme warga yang turut memeriahkan acara ini. Dalam wawancara, Pak Agus menjelaskan bahwa persiapan karnaval ini sudah dimulai sejak awal Juli. “Ya, persiapan kita mulai awal Juli, kita mulai koordinasi. Terus dari koordinasi itu kita coba membuat draft kegiatan. Jadi kita persiapan dari koordinasi itu, dari masing-masing RT. Kiranya sekitar 26 RT itu, kita ambil satu panitia untuk koordinasi. Kan sudah terdengar bagaimana antusias masyarakat dan warga-warga desa,” ujarnya.
Pak Agus juga menjelaskan mengenai pembatasan yang telah dikoordinasikan, mengacu pada aturan yang berlaku, termasuk keterlibatan pihak kepolisian dan masyarakat setempat. “Ya, kita pembatasannya tidak ada, artinya kita hanya mengacu pada perda ataupun aturan dari pihak kepolisian. Tapi tetap dalam batas kewajaran, kenormalan. Nah itu karena memang dari teman-teman, dari semua peserta itu sudah terlanjur DP di awal. Kemudian kita membuat aturan, sehingga aturan dengan realitanya memang beda. Cuman masih batas, normal, dan aman. Insya Allah aman,” jelasnya.
Segala Umur Boleh Ikut Karnaval
Ia juga menambahkan bahwa antusiasme warga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, sangat besar. “Karena memang antusias dari semua warga, setiap RT itu sangat besar. Mulai dari anak-anak sampai orang tua. Kita tawarkan ke masing-masing semua RT untuk mengondisikan peserta sejak awal. Artinya kita jangan memaksakan anak di bawah umur atau terlalu tua, itu kita tidak memaksakan. Selama kondisinya fit dan bisa ikut, itu tergantung kapasitas masing-masing RT,” terangnya.
Gotong Royong Warga Dilem Sukseskan Karnaval
Mengenai anggaran, Pak Agus menjelaskan bahwa dana untuk acara ini dihimpun dari masyarakat sendiri. “Anggarannya itu kita dari swadaya masyarakat. Jadi, setiap RT mengumpulkan dana dari setiap rumah, dan juga dari pengusaha. Ada juga pengusaha-pengusaha yang kita kasih proposal untuk menjadi donatur,” jelas Pak Agus.
Dengan suasana yang begitu meriah, karnaval tahunan ini menjadi perayaan yang tak hanya dinikmati oleh warga Desa Dilem, tetapi juga oleh warga desa-desa sekitarnya, yang turut datang untuk ikut bersuka ria. (Aye/Sg).