Malang, Suaragong – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang lagi sibuk banget nih mau evaluasi pagu sekolah saat proses penerimaan peserta didik baru (PPDB). Mereka lagi ngerjain ini karena ternyata ada beberapa sekolah yang pagunya belum terpenuhi. Nah, gimana nih kira-kira Pemkot Malang bakal ngatasi masalah ini? Yuk, kita bahas!
Jadi, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, udah ngecek langsung ke sekolah-sekolah buat cari tau kendalanya apa aja. Tujuannya biar jumlah siswa di sekolah-sekolah itu bisa sesuai dengan pagu yang udah ditetapkan.
“Tadi saya udah cek ke sekolah-sekolah. Jadi, dalam satu-dua hari ini, kita bakal cek lagi laporannya kayak gimana. Kendalanya apa aja, sampe nggak bisa nerima siswa sesuai pagunya.” Jelas Wahyu.
Salah satu solusi yang lagi dipertimbangin adalah merger atau penggabungan sekolah, terutama buat sekolah-sekolah negeri yang lokasinya masih deketan.
“Bisa jadi di-merger, tapi kita tetep liat kelebihan dan kekurangannya dulu. Kalau di-merger kayak gimana, kalau nggak kayak gimana.” Tambahnya.
Baca juga : Lima Terdakwa Pengeroyok Pelajar Divonis
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, ngasih contoh soal SDN Jatimulyo 4 yang pagunya belum terpenuhi pas PPDB kemarin. Tapi, sekarang masih bisa daftar lewat offline alias secara langsung.
“Jumlah pagunya itu mestinya di angka 28-30 siswa. Tapi, sekolah baru terpenuhi 15-20 siswa. Tapi, angka itu udah dianggap bisa buat pembelajaran. Kalau pagunya belum terpenuhi, bisa daftar lewat offline sampe terpenuhi.” Ungkap Suwarjana.
Nah, Suwarjana juga ngejelasin kalau proses ini nggak bakal ganggu kegiatan belajar mengajar (KBM). Karena, siswa tetap wajib belajar selama 12 tahun.
“Nggak ada larangan buat nggak daftar sekolah. Karena proses offline terus jalan. Warga Indonesia, khususnya juga Kota Malang, harus tetep sekolah sampai kapanpun.” Kata Suwarjana.
Gimana gaes, udah jelas kan? Jadi intinya, Pemkot Malang lagi berusaha banget buat ngatasi masalah pagu sekolah yang belum terpenuhi ini. Mereka bakal ngevaluasi kendalanya apa aja, terus cari solusi yang tepat. Salah satunya, mungkin dengan merger sekolah-sekolah yang lokasinya deketan. Tapi, tetap dipertimbangin plus minusnya dulu.
Selain itu, buat sekolah-sekolah yang pagunya belum terpenuhi, siswa masih bisa daftar lewat offline. Jadi, nggak perlu khawatir nggak dapet tempat di sekolah. Proses belajar mengajar juga tetap jalan, karena wajib belajar 12 tahun itu tetap harus dipatuhi.
Baca juga : Wahyu Hidayat Bagi-Bagi Beasiswa Pendidikan
Semoga aja evaluasi yang dilakukan Pemkot Malang bisa nemuin solusi yang pas buat ngatasi masalah pagu sekolah ini ya. Biar semua siswa bisa dapet tempat di sekolah dan bisa belajar dengan baik. Yuk, kita dukung terus upaya Pemkot Malang buat pendidikan yang lebih baik! (fat/rfr)
, SUARAGONG.COM - Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., yang akrab disapa Abah Sanusi,…
BATU,SUARAGONG.COM - Kota Wisata Batu (KWB) selama ini dikenal dengan keindahan alam dan potensi agrowisatanya,…
MALANG, SUARAGONG.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memberikan Vaksinasi Human Papillomavirus (HPV). Tindakan ini sebagai…
BATU, SUARAGONG.COM - Polsek Ngantang Polres Batu kembali menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian dalam melayani…
BATU, SUARAGONG.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)…
MALANG, SUARAGONG.COM - Kejadian Tragis menimpa seorang perempuan, dimana ia menjadi korban dari kekasihnya sendiri.…
View Comments