MALANG, SUARAGONG.COM – Alun-Alun Kota Malang, yang menjadi salah satu ruang publik yang paling populer di kota ini, kini menghadapi masalah yang semakin mengkhawatirkan. Sampah yang berserakan dan maraknya Pedagang Kaki Lima (PKL) di area tersebut telah menimbulkan keresahan di kalangan warga dan pengunjung.
Meskipun Alun-Alun Malang sering kali menjadi destinasi favorit untuk bersantai dan berkumpul. Masalah sampah dan PKL telah menjadi isu besar yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Bagaimana bisa tempat yang seharusnya menjadi simbol kebersihan dan kenyamanan bagi publik, justru menjadi lokasi yang dipenuhi sampah dan hiruk-pikuk pedagang?
Sampah yang Menghiasi Setiap Sudut
Masalah sampah di Alun-Alun Kota Malang telah menjadi pemandangan yang sangat familiar bagi siapapun yang berkunjung ke tempat ini. Setiap hari, pengunjung datang ke Alun-Alun untuk menikmati suasana yang sejuk dengan pemandangan ikon kota Malang. Antaranya Seperti Tugu dan bangunan-bangunan bersejarah di sekitarnya. Namun, tak jarang mereka dihadapkan dengan pemandangan yang kurang menyenangkan: sampah yang berserakan di berbagai sudut area, mulai dari sampah makanan, botol plastik, hingga kantong plastik yang beterbangan.
Berdasarkan laporan dari beberapa pengunjung dan warga sekitar, banyaknya sampah ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya. Di beberapa titik, nampak jelas sampah menumpuk di sekitar tempat-tempat umum, seperti bangku taman dan area sekitar pohon, yang seharusnya menjadi tempat untuk bersantai dan menikmati suasana kota. Meski pihak pemerintah telah menempatkan tempat sampah di beberapa titik, namun masih banyak pengunjung yang tampaknya tidak peduli untuk membuang sampah pada tempatnya.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan menumpuknya sampah adalah keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sekitar area Alun-Alun. Banyak pedagang yang tidak menyediakan tempat sampah di lokasi mereka berjualan, sehingga sisa-sisa kemasan makanan dan minuman seringkali dibuang sembarangan di sekitar tempat tersebut. Hal ini menambah jumlah sampah yang ada, dan membuat Alun-Alun semakin terlihat kumuh.
PKL yang Merusak Estetika Ruang Publik
Selain masalah sampah, keberadaan PKL yang semakin banyak juga turut memperburuk suasana di Alun-Alun Kota Malang. Meskipun PKL menjadi salah satu sumber penghidupan bagi banyak orang, keberadaan mereka di ruang publik yang strategis seperti Alun-Alun seringkali merusak keindahan dan kenyamanan kawasan tersebut. Banyaknya tenda dan lapak pedagang yang mendominasi trotoar dan area pejalan kaki menghalangi ruang publik yang seharusnya bisa digunakan oleh warga untuk bersantai atau menikmati pemandangan.
Keberadaan PKL yang tidak teratur ini juga menambah masalah kemacetan dan kesulitan bagi pengunjung yang ingin berjalan-jalan di sekitar Alun-Alun. Mereka harus berdesak-desakan dan bahkan melewati tumpukan barang dagangan yang memenuhi jalan, yang membuat kesan buruk bagi para pengunjung yang datang untuk menikmati ruang publik tersebut. Selain itu, para pedagang yang tidak memiliki izin untuk berjualan di area tersebut terkadang tidak memperhatikan aspek kebersihan dan kenyamanan, sehingga menambah beban bagi petugas kebersihan dan pihak pemerintah yang berusaha menjaga kota tetap bersih.
Kesadaran Membuang Sampah dan Kebersihan Kota Malang
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Kota Malang adalah rendahnya tingkat kesadaran sebagian masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di ruang publik seperti Alun-Alun. Padahal, kebersihan adalah tanggung jawab bersama yang harus dijaga oleh setiap individu agar kota tetap nyaman dan layak dihuni. Kesadaran ini seharusnya dimulai dari tindakan sederhana, seperti membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sampah sembarangan, terutama di area-area publik.
Pemerintah Kota Malang melalui dinas terkait sebenarnya sudah berupaya mengatasi masalah ini dengan menyediakan fasilitas tempat sampah di berbagai titik, serta melibatkan petugas kebersihan untuk melakukan pembersihan rutin di sekitar Alun-Alun. Namun, tanpa partisipasi aktif dari masyarakat, usaha tersebut tentu saja akan sia-sia. Masyarakat perlu diberikan pemahaman lebih lanjut mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta dampak buruk yang ditimbulkan dari penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada warga melalui berbagai media, baik itu media sosial, baliho, maupun kampanye kebersihan secara langsung.
Selain itu, penting juga untuk menertibkan keberadaan PKL yang tidak sesuai dengan aturan yang ada. Pemerintah Kota Malang harus memiliki kebijakan yang lebih tegas terkait penataan PKL agar keberadaan mereka tidak mengganggu kenyamanan dan estetika ruang publik. Penataan yang baik dan terorganisir bisa menciptakan suasana yang lebih tertib dan nyaman bagi pengunjung, sekaligus memberikan kesempatan bagi para pedagang untuk berjualan secara layak dan tidak merusak lingkungan sekitar.
Baca Juga :Lonjakan Wisatawan Kota Malang Terus Meningkat Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Upaya Pemerintah Kota Malang
Pemerintah Kota Malang sebetulnya sudah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi masalah sampah dan PKL ini. Di antaranya adalah penertiban dan penataan PKL melalui pembentukan kawasan khusus untuk berjualan dan peningkatan fasilitas kebersihan di berbagai tempat umum. Namun, untuk mengatasi masalah ini secara tuntas, dibutuhkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha. Pemerintah juga harus memperhatikan pentingnya sistem pengelolaan sampah yang lebih baik, seperti meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah dan menyediakan fasilitas daur ulang yang lebih efektif.
Sementara itu, masyarakat juga perlu diberikan kesadaran lebih tentang pentingnya menjaga kebersihan kota dan lingkungan sekitar. Dengan kesadaran yang lebih tinggi, Kota Malang bisa menjadi kota yang lebih bersih, indah, dan nyaman untuk ditinggali serta dikunjungi oleh para wisatawan.
Masalah sampah dan PKL di Alun-Alun Kota Malang merupakan isu yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Selain upaya pemerintah dalam penataan dan pengelolaan sampah, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha, Alun-Alun Kota Malang dapat kembali menjadi ruang publik yang nyaman dan bersih, sesuai dengan harapan semua pihak. (Aye)
Baca Juga Artikel Berita Terupdate Lainnya dari Suaragong di Google News