MALANG, SUARAGONG.COM – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Malang dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir besar di kawasan Lesanpuro, tepatnya di Gang 12. Salah satu faktor penyebab utama dari terjadinya bencana tersebut adalah menumpuknya sampah di sekitar saluran sungai yang berada di dekat permukiman warga.
Banjir yang melanda Gang 12 Lesanpuro mengakibatkan kerusakan pada rumah-rumah penduduk serta infrastruktur lainnya. Beberapa rumah terendam air hingga mencapai ketinggian 1 meter. Warga yang terdampak terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari risiko lebih besar. Sementara itu, saluran air yang mengalir di kawasan tersebut, yang seharusnya bisa mengalirkan air hujan ke sungai, malah tersumbat akibat tumpukan sampah yang menumpuk dalam waktu yang lama.
Menurut penuturan beberapa warga yang tinggal di sekitar Gang 12, masalah sampah sudah menjadi keluhan yang sering disampaikan. “Kami sudah sering mengeluh soal sampah yang menumpuk di saluran air ini, terutama sampah plastik yang susah terurai. Setiap hujan deras, air selalu meluap, dan sekarang kami merasakan dampaknya,” ujar Rudi, salah seorang warga Lesanpuro yang rumahnya terendam banjir.
Sampah di Saluran Sungai
Salah satu penyebab utama banjir yang terjadi adalah sampah yang menyumbat saluran sungai di wilayah tersebut. Sampah plastik, sampah rumah tangga, dan limbah lainnya yang tidak dikelola dengan baik, terus menumpuk dan menghalangi aliran air. Saat hujan datang dengan intensitas tinggi, air yang tidak dapat mengalir dengan lancar akhirnya meluap ke pemukiman warga, menyebabkan banjir yang merusak.
Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang mengungkapkan bahwa penumpukan sampah di sepanjang sungai dan saluran air memang menjadi masalah kronis. “Kita memang telah melakukan upaya pengangkutan sampah, tetapi volume sampah yang ada setiap hari terus meningkat. Selain itu, kebiasaan membuang sampah sembarangan oleh sebagian masyarakat turut memperburuk kondisi ini,” ungkap Eko Prabowo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang.
Selain sampah plastik, banyak pula sampah organik seperti daun-daun kering yang jatuh ke sungai, memperburuk penyumbatan. Sampah-sampah ini menumpuk pada titik tertentu yang menyebabkan terjadinya penyumbatan yang cukup parah. Bahkan, di beberapa bagian saluran air, sampah sudah menggunung dan menjadi gundukan besar yang tampak mencolok, menandakan bahwa saluran tersebut sudah tidak berfungsi dengan baik.
Baca juga: Kecelakaan Bus di Tol Pandaan-Malang
Intensitas Hujan yang Tinggi
Selain masalah sampah, intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir juga memperburuk kondisi di Lesanpuro. Curah hujan yang meningkat menyebabkan volume air yang harus dialirkan oleh saluran-saluran air melebihi kapasitasnya. Hal ini membuat air cepat meluap dan menggenangi kawasan permukiman. Meskipun banjir semacam ini sudah beberapa kali terjadi, namun tahun ini banjir tersebut terasa lebih parah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Malang memberikan penjelasan mengenai cuaca yang melanda wilayah ini. “Selama beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat turun hampir setiap hari. Ditambah lagi dengan suhu yang relatif tinggi, menyebabkan kelembapan meningkat, yang berpotensi mengakibatkan terjadinya hujan deras dalam waktu yang lama,” jelas M. Yusuf, Kepala BMKG Malang.
Baca juga: Polres Malang Salurkan Bantuan Makanan Bergizi
Upaya Pemulihan dan Tanggapan Pemerintah
Pemerintah Kota Malang, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Lingkungan Hidup, bergerak cepat dalam merespons bencana ini. Beberapa tim dari kedua instansi tersebut dikerahkan untuk membersihkan saluran air dan sungai yang tersumbat sampah. Alat berat dan tenaga kerja juga diturunkan untuk melakukan pengerukan pada titik-titik yang mengalami penyumbatan parah.
Selain itu, Pemerintah Kota Malang juga menghimbau kepada masyarakat untuk turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Kami berharap masyarakat dapat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar, terutama dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Jangan buang sampah sembarangan, apalagi di saluran air dan sungai. Kami juga akan terus memperbaiki fasilitas pengelolaan sampah agar masalah ini bisa teratasi,” tambah Eko Prabowo.
Sebagai upaya jangka panjang, pemerintah kota juga berencana untuk melakukan normalisasi sungai dan pembangunan saluran drainase yang lebih baik. Hal ini diharapkan dapat mengurangi resiko banjir yang sering terjadi di kawasan tersebut. Namun, proses ini membutuhkan waktu dan anggaran yang tidak sedikit.
Baca juga: Bupati Sidoarjo Ditangkap KPK
Pentingnya Kesadaran Masyarakat
Banjir akibat sampah yang terjadi di Lesanpuro ini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat Kota Malang tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Sampah yang dibuang sembarangan tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga. Oleh karena itu, upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi masalah sampah dan banjir yang semakin sering terjadi.
Warga Lesanpuro berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan. Mereka berharap pemerintah lebih tegas dalam menegakkan aturan mengenai pengelolaan sampah dan lebih banyak memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Dengan langkah bersama, diharapkan masalah sampah dan banjir di kawasan Lesanpuro dapat segera teratasi, dan warga dapat hidup lebih aman dan nyaman. (Ind)